Advertisement

Yuk, Mulai Manajemen Air Hujan Sejak Sekarang!

Uli Febriarni
Minggu, 07 April 2019 - 02:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Yuk, Mulai Manajemen Air Hujan Sejak Sekarang! Ilustrasi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Pengamat dan Praktisi Restorasi Sungai Universitas Gadjah Mada, Agus Maryono meminta masyarakat mulai mengelola ketersediaan air hujan sejak sekarang.

Agus menjelaskan, kelola air hujan tersebut harus mulai dilakukan karena diperkirakan hanya akan berlangsung hingga bulan depan. Sedangkan musim kemarau akan berlangsung di bulan selanjutnya, sampai enam bulan ke depan.

Advertisement

Cara mengelola air hujan antara lain pertama, yaitu 'memanen' air hujan di penampung air hujan (PAH). Selanjutnya dimasukkan ke sumur penduduk setelah disaring dengan kaus saring secukupnya. Lalu, diresapkan ke tanah dengan sumur resapan, biopori, taman resapan dan teknik lainnya.

Cara kedua, membendung air sungai kecil di bendung rendah dan parit saluran air hujan kecil (lebar 0-3 meter).

"Dibuat bendung rendah tidak permanen dari tanah, batu-batuan lepas atau kayu papan tipis tinggi 20-30 sentimeter untuk menahan laju air ke hilir. Agar resapan cukup bermanfaat bagi ikan dan biota. Nanti pada awal musim hujan berikutnya bisa dibongkar kembali," kata dia, kepada Harian Jogja, Sabtu (6/4/2019).

Teknik ketiga, mengelola dan memelihara kebersihan air di kolam ikan, kolam air, embung, danau, telaga, atau situ. Tujuannya agar dapat optimal menampung dan meresapkan air hujan.

"Sehingga kita punya cadangan air mencukupi saat musim kemarau nanti," kata Agus yang pada 2016 meraih penghargaan Tokoh Inspiratif atau Reksa Utama Anindha dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI) itu.

Agus menambahkan, cara keempat dalam menampung air hujan bisa dilakukan dengan menanam pohon penghijauan semaksimal mungkin. Karena di musim hujan, tanaman itu bisa hidup dan berkembang.

Secara khusus ia juga mendorong agar petani membuat kolam air atau empang di areal pertanian dan tegalan untuk menampung air hujan. Sekaligus untuk memelihara ikan dan pinggirannya untuk menanam sayuran. Agar tersedia lauk-pauk dan sayuran sehari-hari serta cadangan air untuk kemarau nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 10 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup

News
| Jum'at, 26 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement