UMKM Lokal Sudah Mulai Jualan di YIA, Produknya Laris Manis
Advertisement
Harianjogja.com, TEMON--Meski Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) belum beroperasi, namun stan bagi UMKM di DIY untuk memasarkan produknya sudah mulai diisi. Bahkan, sebagian sudah laku.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Pawon Gendis, yang memproduksi cokelat olahan dari kakao asli Kalibawang bermerk Wondis, Dwi Martuti Rahayu mengatakan, pihaknya sudah memajang produknya sejak awal April. "Di awal sudah dipajang ada delapan varian produk. Cokelat dan peyek dari pegagan," ujarnya pada Rabu (1/5/2019).
Advertisement
Di awal ia memajang, masing-masing varian produk diisi 10 bungkus. Bandara belum sempat beroperasi, tapi produk yang di awal ia pajang sudah habis.
"Produk yang saya masukkan di sana sudah ada permintaan lagi untuk menambah stok," jelas Martuti.
Cokelat dan peyek dari pegagan yang ia jual dibeli karena adanya kunjungan Pemda, Kementerian, dan instansi lainnya terkait pembangunan bandara.
Produknya bisa masuk stan di Bandara YIA setelah sebelumnya melalui seleksi. Ia berharap dengan masuknya produk UMKM lokal seperti Cokelat Wondis, bisa memperlebar pasar dan bisa meningkatkan penjualan.
Tidak hanya produk UMKM Kulonprogo punya Martuti saja yang masuk di Bandara YIA setelah seleksi. Ada delapan produk UMKM Kulonprogo lainnya yang masuk Bandara YIA setelah Pemkab Kulonprogo menyeleksi UMKM tersebut.
"Kami seleksi dan total ada sembilan produk yang masuk. Kami pisahkan antara produk makanan dan produk kerajinan," ujar Kepala Dinas Koperasi UMKM Kulonprogo, Sri Harmintarti.
Sembilan produk itu antara lain Kopi StarProg, Cokelat Wondis, gula semut, batik, bon cabe, batik, t-shirt Sugriwa Subali, souvenir gamelan, tenun samiya, dan produk fesyen geblek renteng.
Sri mengatakan, UMKM yang lolos dan bisa memasarkan produknya di Bandara YIA bersifat temporer. Nantinya, setelah enam bulan pertama akan ada evaluasi. "Jika tidak bagus atau ada produk lain yang lebih bagus bukan tidak mungkin akan diganti. Dengan kondisi ini maka UMKM tidak bisa leha-leha dan harus selalu kompetitif," terang Harmintarti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
Advertisement
Advertisement