Advertisement

UMKM Lokal Sudah Mulai Jualan di YIA, Produknya Laris Manis

Fahmi Ahmad Burhan
Kamis, 02 Mei 2019 - 12:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
UMKM Lokal Sudah Mulai Jualan di YIA, Produknya Laris Manis Pegawai sedang bersiap membuka stan Galeri UMKM Pemda DIY di Bandara YIA pada Senin (29/4/2019). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, TEMON--Meski Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) belum beroperasi, namun stan bagi UMKM di DIY untuk memasarkan produknya sudah mulai diisi. Bahkan, sebagian sudah laku.

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Pawon Gendis, yang memproduksi cokelat olahan dari kakao asli Kalibawang bermerk Wondis, Dwi Martuti Rahayu mengatakan, pihaknya sudah memajang produknya sejak awal April. "Di awal sudah dipajang ada delapan varian produk. Cokelat dan peyek dari pegagan," ujarnya pada Rabu (1/5/2019).

Advertisement

Di awal ia memajang, masing-masing varian produk diisi 10 bungkus. Bandara belum sempat beroperasi, tapi produk yang di awal ia pajang sudah habis.

"Produk yang saya masukkan di sana sudah ada permintaan lagi untuk menambah stok," jelas Martuti.

Cokelat dan peyek dari pegagan yang ia jual dibeli karena adanya kunjungan Pemda, Kementerian, dan instansi lainnya terkait pembangunan bandara.

Produknya bisa masuk stan di Bandara YIA setelah sebelumnya melalui seleksi. Ia berharap dengan masuknya produk UMKM lokal seperti Cokelat Wondis, bisa memperlebar pasar dan bisa meningkatkan penjualan.

Tidak hanya produk UMKM Kulonprogo punya Martuti saja yang masuk di Bandara YIA setelah seleksi. Ada delapan produk UMKM Kulonprogo lainnya yang masuk Bandara YIA setelah Pemkab Kulonprogo menyeleksi UMKM tersebut.

"Kami seleksi dan total ada sembilan produk yang masuk. Kami pisahkan antara produk makanan dan produk kerajinan," ujar Kepala Dinas Koperasi UMKM Kulonprogo, Sri Harmintarti.

Sembilan produk itu antara lain Kopi StarProg, Cokelat Wondis, gula semut, batik, bon cabe, batik, t-shirt Sugriwa Subali, souvenir gamelan, tenun samiya, dan produk fesyen geblek renteng.

Sri mengatakan, UMKM yang lolos dan bisa memasarkan produknya di Bandara YIA bersifat temporer. Nantinya, setelah enam bulan pertama akan ada evaluasi. "Jika tidak bagus atau ada produk lain yang lebih bagus bukan tidak mungkin akan diganti. Dengan kondisi ini maka UMKM tidak bisa leha-leha dan harus selalu kompetitif," terang Harmintarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement