Advertisement
Di Kulonprogo, Kecelakaan Meningkat, Kriminalitas Turun
Advertisement
Harianjogja.com, PENGASIH--Terjadi peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas selama berlangsungnya Operasi Ketupat Progo 2019. Sebaliknya, angka kriminalitas turun di kisaran 43, 75% dibanding tahun lalu.
Kepala Polisi Resor Kulonprogo, AKBP Anggara Nasution mengatakan jumlah kecelakaan lalu lintas selama operasi progo yang dilangsungkan sejak 29 Mei hingga 10 Juni itu sebanyak delapan peristiwa. Dari kejadian ini dua korban harus dirawat di rumah sakit karena mengalami luka berat. Sementara untuk korban luka ringan sebanyak 22 orang.
Advertisement
Dibandingkan tahun lalu, lanjutnya, jumlah ini cenderung meningkat. Ia memaparkan, pada kegiatan yamg sama pada 2018 lalu, terjadi lima kecelakaan lalu lintas. Total korban sebanyak 12 orang dengan rincian, dua luka berat dan 10 luka ringan.
Meski naik, Anggara memastikan jika kecelakaan tersebut bukanlah peristiwa menonjol karena tidak sampai menelan korban jiwa. Kecelakaan, menurutnya terjadi, karena faktor kelalaian pengendara.
"Lebih karena lalai, ada juga karena jalan di sini sudah mulus, pengendara memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi, sehingga menyebabkan kecelakaan," kata Anggara usai Apel Gelar Pasukan Konsolidasi Operasi Ketupat Progo 2019 di halaman Mapolres Kulonprogo, Kecamatan Pengasih, Kamis (13/6/2019).
Jika angka kecelakaan mengalami peningkatan, hal berbeda terjadi pada kasus kriminalitas. Sebab, selama operasi ketupat, jumlah kasus kriminal yang didata pihaknya cenderung menurun. Tahun lalu, total jumlah kejadian kriminal sebanyak 16 kasus. Sedangkan untuk tahun ini, turun menjadi sembilan kasus.
"Untuk kriminalitas memang ada penurunan sampai 43,75 persen," jelasnya.
Selain menurun, jenis kasus kriminalitas yang ditemukan selama lebaran tahun ini juga mengalami perubahan. Jika tahun lalu kasus kriminalitas didominasi pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (curas), hingga pengrusakan, tahun ini bergeser ke pencurian biasa, penyalahgunaan narkoba, miras dan penganiayaan ringan.
Dengan hasil tersebut, Anggara memberi apresiasi kepada seluruh personel yang bertugas. Tidak hanya dari jajaran kepolisian semata, tapi juga TNI, Pemkab Kulonprogo, dan pihak terkait yang telah membantu kelancaran operasi ini.
"Merela rela meninggalkan keluarga selama lebaran demi memastikan keamanan, keselamatan dan kenyamanan masyarakat," tuturnya.
Untuk diketahu Operasi Ketupat Progo 2019 melibatkan sedikitnya 716 personel yang terdiri dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP. Mereka bertugas untuk memasrikan keamanan selama lebaran, terutama menyoal kelancaran arus mudik dan balik lebaran. Para personel tersebut mulai bertugas pada 29 Mei hingga 10 Juni. Di hari terakhir kegiatan, ditutup dengan Apel Gelar Pasukan Konsolidasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
- Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
- 576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024
- DPD Golkar Kota Jogja Pastikan Penjaringan Singgih Raharjo Tak Ada Masalah Meski Masih Jadi Pj Wali Kota
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement