Advertisement
Daya Tampung SLB di Gunungkidul Tak Sebanding dengan Pendaftar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -Jumlah siswa yang mendaftar di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Gunungkidul tidak sebanding dengan daya tampung. Berdasarkan data Pendidikan Luar Biasa (PLB) DIY, jumlah SLB di Bumi Handayani tercatat sebanyak 11 SLB.
Salah satu SLB yang banyak diminati yakni SLB Negeri 1 Gunungkidul. Hingga ditutupnya pendaftaran dan assessment, sudah ada 10 siswa dan ditambah tiga siswa pindahan dari sekolah lain. "Animo masyarakat yang mau mendaftarkan cukup tinggi tetapi daya tampung kami terbatas," kata Kepala SLB Negeri 1 Gunungkidul, Widi Pranyata, Selasa (9/7/2019).
Advertisement
Widi menjelaskan jajarannya membuka kuota tiga kelas berdasarkan jenis disabilitas yakni kelas tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita. Setiap kelas menerima tidak lebih dari 10 siswa karena keterbatasan tenaga pengajar. “Jumlah guru kami terbatas,” ucapnya.
Dia menyatakan di SLB yang berada di Kecamatan Semanu serta Kecamatan Rongkop tidak banyak murid yang mendaftar. "Di Semanu yang mendaftar hanya dua atau tiga anak. Sedangkan yang di Rongkop hanya satu orang," katanya.
Menurut dia, faktor yang membuat sekolahnya banyak diminati ialah letaknya di pusat Kota Wonosari sehingga menjadi incaran wali murid untuk menyekolahkan anaknya. "Wali muridnya saat berangkat kerja sekaligus bisa mengantarkan anaknya sekolah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement