Advertisement

500 Pemanah Ramaikan Gladen Jemparingan

Abdul Hamied Razak
Senin, 30 September 2019 - 12:07 WIB
Sunartono
500 Pemanah Ramaikan Gladen Jemparingan Pemanah membidik sasaran dalam Festival Wisata Budaya Invitasi Jemparingan memperebutkan Piala HB di Alun-Alun Kidul Jogja, Sabtu (28/9/2019). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 500 peserta meramaikan Festival Wisata Budaya Invitasi Jemparingan 2019 memperebutkan Piala HB Tahun 2019 diikuti sekitar 500 peserta pada Sabtu (28/9/2019) di Alun-Alun Kidul Jogja. Festival tersebut merupakan kedua kalinya digelar sejak 2018 lalu.

Gladhen jemparingan diikuti oleh 500 peserta dari 55 paguyuban atau paseduluran jemparingan se Jawa-Madura dan Bali. Gladhen tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata DIY didukung oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pelaksana teknis Kampung Wisata Budaya Langenastran dan Paseduluran Jemparingan Langenastro, Jogja.

Advertisement

Ketua Pelaksana Sunu Raharjo mengatakan tujuan gladhen (latih tanding) jemparingan (panahan tradisonal) untuk melestarikan dan mengembangkan jemparingan termasuk jegulan (jemparingan Mataram lama), di kalangan masyarakat khususnya anak-anak. "Di samping itu, tujuan gladhen adalah mendukung upaya Dinas Pariwisata DIY untuk menjadikan gladhen jemparingan sebagai salah satu produk wisata budaya yang lebih atraktif," kata Sunu.

Acara dibuka oleh Gubernur DIY yang diwakili Paniradya Pati Pemda DIY Beni Suharsono. Dalam sambutan yang dibacakan Beni Suharsono, Gubernur DIY mendukung event tersebut. Selain untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan generasi muda terhadap olah gerah, olah rasa, dan olah seni jemparingan, hal itu salah satu bentuk untuk pelestarian budaya. "Gladhen jemparingan metupakan tradisi dan budaya peninggalan leluhur yang harus dilestarikan oleh masyarakat termasuk generasi muda," katanya.

Gladhen jempringan berlangsung dalam 20 rambahan (ronde). Setiap rambahan peserta melepaskan empat jemparing (anak panah). Hasil gladhen tampil sebagai juara umum Paguyuban Jemparingan (PJ) Kridho Senopati dari Wedi, Klaten, Jawa Tengah. Paguyuban jemparingan dari Kabupaten Klaten tersebut memperoleh Piala Bergilir HB, trophy tetap, uang pembinaan, dan TV LED. Untuk kelompok dewasa putra sebagai paling titis (juara 1) adalah Kuswantoro dari PJ “Kridho Senopati”.

Selanjutnya untuk paling titis (juara 1) kelompok dewasa putri adalah Khusnul dari PJKM.  Di samping itu juga ada paling titis (juara 1) untuk kategori anak-anak putra dan putri. Untuk kategori kategori dewasa dan anak-anak diambil titis 1, titis 2, dan titis 3 dan masing-masing diberikan trophy tetap dan uang pembinaan.

"Door prize berupa TV LED dan Handphone masing-masing sebanyak tiga unit juga diberikan kepada peserta," kata Humas Panitia Y. Sri Susilo.

Sekretaris Dinas Pariwisata DIY Titik Sulistiyani mengatakan festival tersebut merupakan yang kedua kalinya digelar. "Pesertanya berasal dari paseduluran se-Jawa dan Bali. Kategorinya ada beregu, putra dan putri, dan anak-anak. Ada juga jemparingan abdi dalem Kraton," katanya.

Ia berharap, festival tersebut bisa menjadi magnet untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. "Untuk pengembangan pariwisata sangat bagus. Kami berharap agar festival ini bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jogja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement