Advertisement

Tekan Stunting, Kader Posyandu di Girimulyo Diberi Pelatihan tentang Makanan Bayi dan Anak

Jalu Rahman Dewantara
Rabu, 09 Oktober 2019 - 06:37 WIB
Nina Atmasari
Tekan Stunting, Kader Posyandu di Girimulyo Diberi Pelatihan tentang Makanan Bayi dan Anak Ilustrasi bayi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-- Para kader posyandu di Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo mendapat pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), Selasa (8/10/2019).

Pelatihan yang digelar Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) bersama Dinas Kesehatan Kulonprogo itu sebagai salah satu upaya menekan kasus stunting di Kulonprogo, khusus Kecamatan Girimulyo.

Advertisement

Staff Community Development Fasilitator (CDF) GNI, Ratna Dewi Nurjanah mengatakan balita yang menderita stunting di Kecamatan Girimulyo masih jamak ditemui, terutama di dusun-dusun pelosok. Adanya stunting ini disebabkan karena kesadaran masyarakat tentang PMBA masih rendah. 

"Karena memang kesadaran PMBA di sana masih kurang dibandingkan daerah lain, sehingga diharapkan dengan pelatihan ini kader posyandu bisa menyadarkan semua ibu balita dan ibu hamil untuk lebih memahami pentingnya asupan makanan yang bergizi agar terhindar stunting," kata Ratna.

Adapun dalam pelatihan ini para kader diberi materi tentang pentingnya PMBA, cara-cara penerapan program PMBA, hingga teknik melakukan konseling PMBA terhadap ibu balita dan ibu hamil. Diharapkan usai mengikuti pelatihan, para kader dapat menjadi konselor PMBA, sehingga masyarakat sadar dan paham bahwa program ini penting untuk mengantisipasi balita menderita stunting.

"Kegiatan ini dilangsungkan dalam dua kloter. Kloter pertama pada 7-10 Oktober dan kedua pada 14-17 Oktober, total pesertanya ada 30 kader dari 18 posyandu di Girimulyo," jelasnya.

Ahli Gizi Dinkes Kulonprogo, Nurheni Jauhari mengatakan program PMBA merupakan salah upaya Pemkab Kulonprogo untuk menanggulangi stunting. Saat ini Kulonprogo merupakan salah satu dari 100 daerah yang jadi lokus stunting.

"Dengan penerapan PMBA yang baik, maka dalam dua tahun kedepan seharusnya sudah tidak ada stunting di Kulonprogo," katanya.

Berdasarkan evaluasi terakhir, jumlah stunting di Kulonprogo pada 2018 menjangkiti sejumlah 3.157 balita. Jumlah itu berkurang dibanding tahun sebelumnya di 2017 sebanyak 3.496 balita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement