Advertisement
Tekan Stunting, Kader Posyandu di Girimulyo Diberi Pelatihan tentang Makanan Bayi dan Anak
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-- Para kader posyandu di Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo mendapat pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), Selasa (8/10/2019).
Pelatihan yang digelar Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) bersama Dinas Kesehatan Kulonprogo itu sebagai salah satu upaya menekan kasus stunting di Kulonprogo, khusus Kecamatan Girimulyo.
Advertisement
Staff Community Development Fasilitator (CDF) GNI, Ratna Dewi Nurjanah mengatakan balita yang menderita stunting di Kecamatan Girimulyo masih jamak ditemui, terutama di dusun-dusun pelosok. Adanya stunting ini disebabkan karena kesadaran masyarakat tentang PMBA masih rendah.
"Karena memang kesadaran PMBA di sana masih kurang dibandingkan daerah lain, sehingga diharapkan dengan pelatihan ini kader posyandu bisa menyadarkan semua ibu balita dan ibu hamil untuk lebih memahami pentingnya asupan makanan yang bergizi agar terhindar stunting," kata Ratna.
Adapun dalam pelatihan ini para kader diberi materi tentang pentingnya PMBA, cara-cara penerapan program PMBA, hingga teknik melakukan konseling PMBA terhadap ibu balita dan ibu hamil. Diharapkan usai mengikuti pelatihan, para kader dapat menjadi konselor PMBA, sehingga masyarakat sadar dan paham bahwa program ini penting untuk mengantisipasi balita menderita stunting.
"Kegiatan ini dilangsungkan dalam dua kloter. Kloter pertama pada 7-10 Oktober dan kedua pada 14-17 Oktober, total pesertanya ada 30 kader dari 18 posyandu di Girimulyo," jelasnya.
Ahli Gizi Dinkes Kulonprogo, Nurheni Jauhari mengatakan program PMBA merupakan salah upaya Pemkab Kulonprogo untuk menanggulangi stunting. Saat ini Kulonprogo merupakan salah satu dari 100 daerah yang jadi lokus stunting.
"Dengan penerapan PMBA yang baik, maka dalam dua tahun kedepan seharusnya sudah tidak ada stunting di Kulonprogo," katanya.
Berdasarkan evaluasi terakhir, jumlah stunting di Kulonprogo pada 2018 menjangkiti sejumlah 3.157 balita. Jumlah itu berkurang dibanding tahun sebelumnya di 2017 sebanyak 3.496 balita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
Advertisement
Advertisement