Advertisement

Tingkat Konsumsi Ikan di Gunungkidul Masih Rendah

Muhammad Nadhir Attamimi
Jum'at, 25 Oktober 2019 - 22:47 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Tingkat Konsumsi Ikan di Gunungkidul Masih Rendah Kegiatan bertajuk Cooking with Sekda ini berlangsung meriah dan hangat. Sekda Gunungkidul, Drajad Ruswandono, tampil menunjukkan kemampuan memasaknya, Jumat (25/10/2019) - Harian Jogja/Muhammad nadhirAttamimi

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Meski memiliki wilayah perairan terluas di DIY, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Gunungkidul masih rendah, yakni 21 kilogram (kg) per kapita per tahun. Angka itu meningkat dibanding tingkat konsumsi di 2018 yang hanya 19 kg per kapita.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Krisna Berlian, menyatakan kenaikan tersebut jauh dari kata memuaskan, sebab hanya meningkat dua kilogram. Oleh karena itu, DKP terus mendorong agar tingkat konsumsi ikan bagi warga di Bumi Handayani terus meningkat. “Peningkatan itu belum signifikan sehingga harus terus didorong,” ujarnya di sela-sela acara peringatan Hari Ikan Nasional di halaman Kantor DKP Gunungkidul, Jumat (25/10/2019).

Advertisement

DKP Gunungkidul memiliki target tingkat konsumsi bisa setara dengan tingkat konsumsi ikan masyarakat Kulonprogo yakni berada di angka 26 kg per kapita per tahun. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan sosialisasi ke sejumlah sekolah untuk mengkampanyekan dan mempromosikan gerakan makan ikan. “Solusi untuk meningkatkannya yakni kampanye makan ikan kepada masyarakat, kami optimistis target bisa tercapai,” ujarnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, tak menampik jika masyarakat Gunungkidul masih kurang familiar dengan makanan olahan ikan, baik ikan laut maupun ikan budi daya. Padahal dari sisi produksi, Gunungkidul yang memiliki garis pantai terpanjang dibandingkan Kabupaten Bantul dan Kulonprogo merupakan penghasil ikan terbanyak di DIY.

Selain itu, pemerintah dan masyarakat Gunungkidul harus mampu mewujudkan visi-misi Gubernur DIY yaitu Among Tani Dagang Layar. Ia sangat menyayangkan ketika para nelayan justru mampu mengekspor hasil laut seperti lobster, ikan tuna dan lainnya, tetapi warganya tidak doyan mengonsumsi ikan. “Masyarakat perlu digenjot untuk bisa meningkatkan konsumsi ikan. Harapan kami makanan yang menjadi icon Gunungkidul bisa berubah dari belalang menjadi olahan ikan,” ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Drajad Ruswandono, menjelaskan makan khas berupa olahan ikan mampu menjadi daya tarik tersendiri dalam mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Bumi Handayani. Wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga bisa menikmati kuliner ikan laut. "Jadi daya tarik tidak hanya wisata, tapi juga bisa menikmati berbagai macam olahan ikan,” kata dia.

Untuk memeriahkan Hari Ikan Nasional, DKP Gunungkidul menggelar lomba memasak antarnelayan dan pemilik warung makan. Kegiatan bertajuk Cooking with Sekda ini berlangsung meriah dan hangat. Sekda Gunungkidul, Drajad Ruswandono, tampil menunjukkan kemampuan memasaknya. Menurut Krisna Berlian, jajarannya menggelar lomba untuk para pelaku usaha makanan hingga kelompok pengolah pemasaran ikan. Sejumlah peserta dituntut membuat olahan makanan dari ikan secara kreatif, enak dan berselera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement