Advertisement
DPRD Kulonprogo Desak RSUD Wates Lakukan Penambahan Jumlah Loket Pendaftaran

Advertisement
Harianjogja.com, PENGASIH - Komisi IV DPRD Kabupaten Kulonprogo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates pada Kamis (14/11/2019) untuk mengecek pelayanan pasien.
Agenda ini sebagai tindak lanjut atas kehadiran RSUD Wates ke DPRD Kulonprogo yang diundang untuk audiensi di Ruang Arjuna, Senin (4/11/2019) lalu. Di rumah sakit yang sedang dikembangkan menjadi bertaraf internasional ini, Komisi IV mengecek pelayanan pasien, mulai dari loket pendaftaran.
Advertisement
"Saat ini kan sedang musim pendaftaran CPNS, kami ingin lihat di RSUD Wates itu bagaimana dalam melayani pasien, ternyata kurang memuaskan bagi kami," jelas Istana, Ketua Komisi IV ketika dikonfirmasi Harian Jogja seusai sidak.
Ia menyayangkan tindakan RSUD Wates yang menutup loket lebih awal, ketika banyaknya pemohon surat keterangan sehat jasmani dan rohani di sana. "Lalu bagaimana kalau ada pasien lain? Masa' disuruh periksa di hari berikutnya? Itu tidak adil," ujarnya.
BACA JUGA
Pembatasan pendaftaran pasien di loket sebanyak 200-an pendaftar menurutnya tidak dibenarkan. Ia mendesak penambahan jumlah loket pendaftaran untuk mengakomodasi pencari surat sehat. "Kalau bisa dokternya ditambah dan lembur, karena ramainya pemohon ini cuma temporer," ucapnya.
Walau begitu, pihaknya mengapresiasi layanan poliklinik khusus cuci darah yang menurutnya sudah baik dalam melayani pasien. Baginya, pelayanan publik adalah hal yang krusial. Istana akan berkoordinasi kembali dengan Direktur RSUD Wates untuk peningkatan pelayanan, terlebih tahun depan fasilitas rumah sakit ini akan ditambah.
Ditemui terpisah, Kepala Seksi Keperawatan RSUD Wates, Warsito, menyebutkan dokter yang melayani poli umum dan jiwa untuk keperluan permohonan surat keterangan sehat jasmani dan rohani untuk pendaftaran CPNS sudah menambah jam kerjanya dari batas normal.
"Biasanya kan operasional sampai jam 14.00 WIB. Karena CPNS ini, dokternya harus melayani sampai pukul 17.00 WIB, bahkan sampai melebihi maghrib tahun kemarin," kata dia.
Ia tak memungkiri satu dokter hanya bisa melayani sejumlah pasien itu. "Saya apresiasi dokter-dokter ini bisa kuat melayani ratusan pemohon, tapi mereka memang meminta meskipun berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, pendaftaran harus distop [di jumlah tertentu], kalau sampai 400 ya enggak mungkin bisa diakomodir satu dokter," kata dia. (Lajeng Padmaratri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mengenal Deepavali (Festival Cahaya) Dirayakan pada 20 Oktober 2025
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Tak Hanya ASN, Pemkab Bantul Ajak Warga Miskin Gabung KDMP
- Glagah Tropicolorun Sukses, Dispar Catat Peningkatan Kunjungan
- Buruh DIY Desak Revisi UU Ketenagakerjaan Berperspektif Gender
- Status Sentra Salak Sleman Terancam Hilang, Produksinya Tak Berkembang
- Pasar Godean Terapkan Parking Gate, Siap Uji Coba Tarif Progresif
Advertisement
Advertisement