Advertisement
Panen Durian di Gunungkidul Diprediksi Mundur
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sejumlah petani di Gunungkidul siap menyambut datangnya masa panen durian. Meski belum banyak, saat ini sudah banyak bermunculan warga yang berjualan durian di sepanjang jalan Jogja-Wonosari, tepatnya di Kecamatan Patuk.
Salah seorang warga yang mulai berjualan durian yakni Jumiyati, warga Desa Salam, Kecamatan Patuk. "Durian belum banyak. Yang saya jual baru sebagian yang sudah matang dan jatuh dari pohon," kata Jumiyati saat ditemui Harian Jogja, Senin (9/12/2019).
Advertisement
Ia memprediksi panen durian bakal berlangsung tidak lama lagi. Saat ini harga durian masih cukup mahal, berkisar Rp25.000-Rp50.000 per buah tergantung ukuran. "Kalau panen sudah banyak pasti harganya turun," ujarnya.
Petani durian lainnya asal Desa Salam, Tugiran, mengungkapkan hingga saat ini durian miliknya masih belum masak. "Masih muda-muda, mungkin sebulan hingga dua bulan ke depan sudah bisa dipanen," kata dia.
Ia tak menampik banyaknya petani durian di Kecamatan Patuk yang mulai berjualan. Hal itu terjadi karena pohon durian tidak berbuah secara serentak. "Ada yang sudah mulai berjualan tapi masih sedikit," ujarnya.
Kasi Produksi Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Sugiyanto, mengatakan panen durian tahun ini diperkirakan mundur hingga awal 2020. Ia tak menampik jika buah yang sedianya bisa dinikmati oleh wisatawan mulai Desember 2019 ini harus mundur akibat musim kemarau yang panjang. "Musim kemarau yang panjang berdampak pada proses pertumbuhan calon buah durian. Pembuahan bunga mundur sehingga panen juga mundur, kalaupun ada yang sudah panen paling hanya sebagian saja," kata Sugiyanto, Senin.
Sugiyanto menjelaskan saat ini sebagian besar tanaman durian di Gunungkidul masih dalam tahap berbunga dan buah muda. "Rata-rata buah masih muda. Dari bunga hingga masak buah durian membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dan dalam satu pohon bunga juga tidak bersamaan," ujarnya.
Dia memprediksi panen durian di Gunungkidul bakal dimulai Januari hingga Maret 2020. "Biasanya puncak panen itu pada Desember, tapi ini mundur," kata dia.
Terkait dengan harga, Sugiyanto menuturkan semua diserahkan kepada mekanisme pasar, yakni konsumen dan petani. DPP, menurut Sugiyanto, hanya sebatas membina para petani guna menjaga kualitas hasil panen. "Kami berharap agar kualitas hasil bagus, harga stabil dan pendapatan petani meningkat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement