Advertisement
Desember, Petani Kulonprogo Diimbau Tanam Padi
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO - Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpangan) Kulonprogo optimistis petani padi bisa menanam padi sesuai waktu yang ditentukan menyusul mulai turunnya hujan di penghujung akhir tahun ini. Wilayah yang sudah mendapat pengairan pertanian diimbau untuk segera memulai tanam padi.
Kepala Disperpangan Kulonprogo, Muh. Aris Nugroho mengaku sudah melakukan gerakan percepatan tanam beberapa waktu. "Informasi dari Kalibawang juga debit air sudah cukup, jadi sudah bisa mengalirkan air tujuh meter kubik perdetik," kata Aris, Senin (16/12/2019).
Advertisement
Ia juga menuturkan hujan yang turun beberapa hari terakhir sudah cukup untuk memulai penanaman padi. "Kita imbau untuk wilayah yang sudah mendapat pengairan yang cukup untuk segera dilakukan percepatan pengolahan dan penanaman," ujarnya.
Dikatakannya, di Kulonprogo ada dua golongan penanaman padi, yaitu golongan satu yang menanam di bulan Agustus dan golongan dua yang menanam di bulan Desember. "Harapan kita ada percepatan di Desember ini mulai mengolah tanah," ujar dia.
Golongan satu kebanyakan sudah panen padi di bulan Desember ini, meliputi wilayah Nanggulan, Kalibawang, dan Galur dengan perkiraan 2.987 hektare padi. Sementara golongan dua yang baru masuk musim panen di bulan Desember ini meliputi sebagian Sentolo, Nanggulan, Wates, Temon, Panjatan, dan Pengasih di 4.150 hektare padi.
Sebelumnya, Koordinator Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Kecamatan Nanggulan, Sumardi mengatakan hasil panenan padi di wilayah tugasnya yang termasuk golongan satu tergolong cukup baik meski petani sempat dilanda kekhawatiran terhadap kemarau panjang dan serangan hama.
Setelah dilakukan penanganan dan antisipasi bersama dengan kelompok tani setempat, kekhwatiran itu tidak terjadi. Hasil panenan bahkan melampaui ekspektasi.
Di lahan pertanian seluas 51 hektare di Desa Banyuroto, Nanggulan misalnya, pada bulan ini bisa memproduksi rata-rata 11,53 ton gabah kering panen per hektare atau 9,79 ton gabah kering giling per hektare. "Salah satu petani di Desa Banyuroto bahkan ada yang memproduksi sampai 12,62 ton GKG, hasil ini sangat memuaskan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement