Advertisement
Difabel Kini Bisa Belajar Online, Ini Dia Aplikasi yang Bisa Diunduh di Playstore

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY melalui Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY meluncurkan berbagai aplikasi media pembelajaran yang bisa diakses melalui Playstore dan dimanfaatkan guru serta siswa secara gratis. Salah satunya aplikasi pembelajaran khusus bagi penyandang disabilitas.
Balai Tekkomdik Disdikpora DIY telah membuat lebih dari 25 aplikasi yang bisa diunduh melalui ponsel android. Salah satunya adalah JB Class (Jogja Belajar Class) yang bisa digunakan untuk memantau perkembangan belajar siswa. “Berbagai perangkat online ini untuk mendukung pembelajaran siswa sekaligus mewujudkan DIY sebagai Provinsi Cerdas,” kata Kepala Balai Tekkomdik Disdikpora DIY Edy Wahyudi di sela-sela Diseminasi Program dan Layanan Tekkomdik, Rabu (18/12/2019).
Advertisement
Melalui aplikasi itu, institusinya mengakomodasi kendala guru dari siswa berkebutuhan khusus. Itulah sebabnya diluncurkan sejumlah media pembelajaran digital khusus untuk penyandang disabilitas melalui kerja sama dengan sekolah luar biasa (SLB).
Melalui Diseminasi Program dan Layanan Tekkomdik, imbuh mantan Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY tersebut, dia menghadirkan guru dan siswa dari berbagai sekolah di DIY untuk diberikan informasi tentang beragam aplikasi pembelajaran tersebut. Harapannya semakin banyak guru dan siswa yang menggunakan. “Ini diseminasi periode kedua tahun ini. Kami kenalkan semua media pembelajaran yang kami hasilkan,” katanya.
Selain aplikasi online, pihaknya juga membuat empat judul film, salah satunya tentang klithih untuk merespons persoalan pendidikan di DIY. Judul film klithih ini sempat menjadi tren yang di dalamnya berisi pesan bahwa perilaku klithih tidak ada manfaatnya dan justru meresahkan masyarakat.
Lima Ketunaan
Pengelola Produksi Balai Tekkomdik Disdikpora DIY Oki Pambudi mengatakan ada lima ketunaan yang aplikasinya diproduksi. Masing-masing adalah untuk tuna grahita berupa aplikasi Kuncung Bawuk, Edukasi KSA, dan Kenali Narkoba; kemudian tuna rungu wicara berupa aplikasi Bermain Imbuhan, dan Mainan Cerdas Bahasa Indonesia (Masbin); serta aplikasi Perilaku Adaptif untuk anak autis. “Aplikasi untuk pembelajaran ketiga ketunaan ini bisa diunduh langsung dari Playstore,” ujar dia.
Adapun untuk dua ketunaan lainnya yaitu tuna daksa dan tuna netra masih dalam bentuk video digital yang dibagikan kepada pendamping, guru dan anak berkebutuhan khusus. Adapun dalam video pembelajaran untuk tuna netra berupa cara belajar mencuci, dan untuk tunas daksa tentang cara menggosok gigi yang benar.
“Sudah lebih dari 25 aplikasi pembelajaran yang kami buat dan bisa diunduh di Playstore. Bisa dimanfaatkan berbagaia jenjang pendidikan termasuk ada SMA/SMK, beberapa contohnya seperti gim fisika, matematika, dan biologi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

LKPP: Kementerian Lembaga Wajib Gunakan Produk Lokal TKDN 40 Persen
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
Advertisement