Advertisement
Diduga Terjangkit Antraks, 2 Warga Gunungkidul Dilarikan ke Rumah Sakit

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dua warga Gunungkidul dilarikan ke rumah sakit, diduga terjangkit virus antraks.
Keduanya merupakan warga Padukuhan Ngrejek Kulon dan Ngrejek Wetan Desa Gombang, Kecamatan Ponjong. Mereka dilarikan ke RSUD Wonosari pada Selasa (31/12/2019) pagi. Dugaan antraks menguat lantaran dalam kurun waktu tiga minggu terakhir, beberapa hewan di desa tersebut dikabarkan mati mendadak.
Advertisement
Otoritas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul membenarkan ada warga yang dilarikan ke RS lantaran diduga terjangkit antraks, Namun demikian saat ini pemerintah tengah menunggu hasil uji laboratorium sampel darah dua warga tersebut dari Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet), Bogor, Jawa Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan sampel darah dua warga Desa Gombang tersebut sudah diambil dan dikirim untuk uji lab. "Kami belum bisa menyatakan positif atau negatif, karena untuk menentukan positif kami harus melalui hasil pemeriksaan darah yang sudah diambil dan dikirim ke BB Litvet Bogor," kata Dewi saat ditemui Harianjogja.com, Jumat (3/1/2020).
Ia memastikan sampel darah tersebut sudah dikirim pada Kamis (2/1/2020) kemarin. Saat ini pihaknya tinggal menunggu hasilnya yang biasanya memakan waktu kurang lebih 10 hari. Sedangkan dua korban tersebut diketahui tengah dirawat secara intensif oleh RSUD Wonosari.
Pihaknya mencurigai bahwa kasus tersebut merupakan penyebaran virus antraks.
Dewi menjelaskan setelah ada temuan warga yang diduga terjangkit virus yang ditularkan dari hewan tersebut, pihaknya langsung mengevakuasi korban untuk diberikan pengobatan dan perawatan secara intensif di rumah sakit. Sedangkan warga di desa tersebut, pihaknya menerjunkan tim untuk dilakukan sosialisasi.
"Setelah menemukan itu kami langsung lakukan penyuluhan kepada masyarakat di lingkungan lokasi kejadian, kami edukasi seperti kalau ada sapi mati atau sakit tidak boleh dikonsumsi, kalau ada keluhan segera lapor, dan tentunya kami edukasi soal lalu lintas hewan dan pengambilan pakan," ujarnya.
Terpenting, Dewi menegaskan agar perilaku masyarakat bisa berubah. Contohnya, jika ada hewan sakit atau jangan dikonsumsi, jika ada hewan sakit jangan disembelih, sebab darahnya akan mudah terjangkit. Selain itu, lalu lintas pembelian hewan ternak oleh petani perlu diperhatikan dengan baik mulai dari mengecek kesehatan, lokasi pembelian dan pakan yang dikonsumsi hewan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement