Advertisement
Bupati dan Pendeta GPdI Sedayu Berdamai, Warga Bersyukur
Bupati Bantul Suharsono (dua dari kanan) dan Tigor Yunus Sitorus (tiga dari kanan) menandatangani kesepakatan damai di ruang Bupati Bantul, Rabu (8/1/2020). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pendeta asal Bandut Lor, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Tigor Yunus Sitorus sepakat berdamai dengan Bupati Bantul Suharsono. Setelah resmi mencabut gugatannya kepada Bupati di Pengadilan Tata Usaha Negara, pendeta yang didemo warga lantaran hendak membangun gereja di rumahnya itu bersedia menandatangani surat kesepakatan damai dengan Bupati, Rabu (8/1/2020).
Ketua RT 34 Bandut Lor, Syamsuri, mengapresiasi adanya kesepakatan damai antara Pemkab Bantul dan pendeta Tigor Yunus Sitorus. Dia mendukung Sitorus mendirikan gereja sendiri di lokasi yang baru.
Advertisement
Menurut dia, warga selama ini sebenarnya tidak mempersoalkan adanya pembangunan gereja. Masyarakat, kata dia, hanya tak sepakat jika rumah Sitorus dijadikan tempat ibadah. “Terimakasih kepada Bupati Bantul dan bapak Sitorus. Dengan kesepakatan ini kami dari warga merasa lega,” kata dia seusai mengikuti pendadatanganan kesepakatan antara Pemkab Bantul dan Pendeta Sitorus di Ruang Bupati Bantul, Rabu (8/1).
Dia juga memastikan sejumlah spanduk-spanduk yang menempel di rumah Sitour maupun jalan masuk kampung Bandut Lor, Argorejo, Sedayu.
BACA JUGA
Ditemui seusai penandatanganan, Sitorus mengaku tetap membangun gereja, hanya tempatnya dipindah di lokasi lain yang berjarak sekitar tiga kilometer dari rumahnya. Dia pun meminta Pemkab Bantul melaksanakan komitmennya untuk menjamin pendirian gereja itu tak akan dipermaslahkan lagi.
Sitorus mengaku pencabutan gugatan tersebut murni atas keinginan kedua pihak dengan berbagai pertimbangan, di antaranya untuk menjaga suasana di Bandut Lor, tempat dia tinggal agar kembali kondusif. Lagipula, kata dia, jemaatnya juga membutuhkan rumah ibadah yang aman dan nyaman.
“Kalau dilanjutkan [proses penyelesaian hukum di PTUN] bisa-bisa tak kondusif, bagi kami juga kurang nyaman. Demi kenyamanan di Bantul, dan kenyamanan kami di gereja, kami menempuh jalur itu [damai],” kata Sitorus seusai pendatanganan kesepakatan damai dengan Bupati Bantul Suharsono di ruang Bupati Bantul, Rabu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Mencicipi Jaja Bendu dan Lawar Klungah, Ikon Kuliner Jembrana
Advertisement
Berita Populer
- Lumbung Mataraman DIY Pasok Bahan MBG dari Petani Lokal
- Gunungkidul Pusatkan Perayaan Tahun Baru 2026 di Pantai Sepanjang
- Arus Kendaraan Masuk DIY Meningkat Jelang Libur Nataru
- 140 Pelajar Kulonprogo Deklarasi Anti Judi Online dan Radikalisme
- Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 24 Desember 2025 dari Pagi hingga Malam
Advertisement
Advertisement





