Advertisement

Serangan Ulat Grayak di Lahan Tanaman Jagung Bisa Dikendalikan

David Kurniawan
Rabu, 08 Januari 2020 - 18:47 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Serangan Ulat Grayak di Lahan Tanaman Jagung Bisa Dikendalikan Seorang petani di Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Sarbini, memupuk tanaman jagung di ladang miliknya, Minggu (15/12/2019). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul mengklaim serangan ulat grayak terhadap tanaman jagung bisa dikendalikan. Meski demikian, untuk kesuburan tanaman para petani diminta untuk terus memantau dan merawat tanaman secara rutin.

Kepala Bidang Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono, mengatakan saat awal musim tanam jagung beberapa waktu lalu sempat muncul ancaman ulat grayak. Hal ini terlihat dari laporan dari petugas pengendali hama yang menyebutkan di beberapa kecamatan ada serangan ulat grayak. “Saat itu serangan ditemukan di Kecamatan Patuk dan Semin. Untuk luasan hampir mencapai dua hektare,” kata Raharjo kepada Harian Jogja, Rabu (7/1/2020).

Advertisement

Meski demikian, potensi ancaman bisa ditekan sehingga dampak dari serangan tidak meluas. Menurut dia, keberhasilan penanggulangan tidak lepas dari upaya pemberantasan yang dilakukan oleh petugas di lapangan bersama-sama dengan para petani. “Harus segera diatasi sehingga tanaman jagung tidak terganggu,” katanya.

Raharjo menuturkan untuk saat ini potensi serangan mengecil seiring dengan tumbuhnya tanaman jagung. Selain itu, dari laporan belum ada lagi tambahan dampak luasan lahan yang diserang ulat grayak. “Kami terus memantau agar hama tidak mengganggu pertumbuhan tanaman jagung,” katanya.

Meski relatif lebih aman, ia meminta kepada petani untuk tetap mewaspadai potensi serangan. Karena itu, pemupukan harus dilakukan secara rutin sehingga tidak ada ledakan populasi ulat grayak yang bisa memakan daun tanaman jagung.

Disinggung mengenai target produksi, Raharjo mengakui jajarannya ingin mengulang capaian di 2019. Tahun lalu produksi jagung pipil mencapai 230.000 ton. “Produksi di Gunungkidul surplus dan kami ingin mengulanginya lagi. Mudah-mudahan panen tahun ini baik sehingga target dapat terpenuhi,” katanya.

Salah seorang petani di Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Giyarti, mengatakan dirinya sudah berupaya menanggulangi serangan ulat grayak. Menurut dia, saat ini pertumbuhan tanaman jagung sangat baik, tetapi dari sisi ancaman ulat grayak masih ada. “Serangan tidak banyak, tapi tetap harus diantisipasi dengan pemupukan secara rutin sehingga jagung tetap dapat tumbuh subur,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement