Advertisement

Dalam 3 Hari, Ada 11 Ekor Sapi Mati Mendadak di Gunungkidul

Muhammad Nadhir Attamimi
Senin, 27 Januari 2020 - 15:57 WIB
Nina Atmasari
Dalam 3 Hari, Ada 11 Ekor Sapi Mati Mendadak di Gunungkidul Sejumlah petugas memeriksa dan mengevakuasi sapi yang mati mendadak milik Jumiyo di Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Kamis (27/6/2019). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kejadian ternak mati mendadak terus terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Setidaknya, terdapat 11 ekor sapi ditemukan dalam kondisi mati mendadak di kandang milik warga Gunungkidul selama 3 hari sejak Sabtu (25/1/2020) hingga Senin (27/1/2020).

Sapi mati mendadak pertama pada Sabtu (25/1/2020) lalu, milik Harjo Suwarno, warga Dusun Rejosari, Desa Sumberwungu, Kecamatan Tepus. Berdasarkan informasi dari Harjo, sapi miliknya usai diberi pakan jenis rumput Tuton pada Jumat (24/1/2020) pukul 16.00 WIB. Namun, pada keesokannya sapi miliknya didapati dalam kondisi mati dikandang.

Advertisement

Selain kejadian itu, setidaknya ada 10 ternak di wilayah lain ditemukan mati mendadak di kandang. Dengan rincian 3 ekor sapi mati ditemukan di Kecamatan Ponjong, 1 ekor sapi mati di Kecamatan Saptosari, 1 ekor sapi mati di Kecamatan Karangmojo, 2 ekor sapi mati di Kecamatan Semanu, 1 ekor sapi mati di Kecamatan Semin dan 2 ekor sapi mati di Kecamatan Wonosari.

Sapi mati mendadak terakhir hingga pada Senin (27/1/2020) milik Mulyanto warga Dusun Jomblang Tengah Rt/Rw 02/03, Desa karangasem Kecamatan ponjong. Kronologi penemuannya, istri Mulyanto, Ratmi seperti biasanya ketika pagi hari akan memberi makan sapi tersebut. Namun, saat berada tiba kandang, Ratmi mendapati sapi tersebut sudah terbujur kaku ditanah dalam kondisi mati.

"Setelah kaget mendapati sapi mati di kandang, ibu Ratmi langsung melapor ke pak Dukuh," kata Bhabinkamtibmas Desa Karangasem, Polsek Ponjong, Bripka Suryadi pada Senin (27/1/2020).

Setelah mendapati laporan tersebut, ia lantas mengabari pihak UPT Puskeswan Karangmojo. Setelah tiba dilokasi, petugas Puskeswan lantas mengambil sampel darah untuk di uji lab. Kemudian, sapi tersebut dikubur dibantu oleh warga sekitar.

"Petugas dari Puskeswan juga memberikan vaksin terhadap sapi yang dekat dengan lokasi sapi milik pak Mulyanto," ujarnya.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPP Gunungkidul, Retno Widyastuti mengungkapkan pihaknya akan terus menangani jika ada laporan ternak mati. Menurut dia, akhir-akhir ini masyarakat sudah mulai sadar untuk melaporkan jika ternaknya mati secara mendadak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement