Advertisement
Proyek Dilanjutkan, Jalan Kepek-Ngrenehan Terbagi Dua Paket Lelang

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan jalan Kepek-Pantai Ngrenehan di Kecamatan Saptosari. Pembangunan jalur wisata ini sudah dimulai 2017 dan ditargetkan selesai tahun ini.
Kepala Seksi Pemeliharaan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana, mengatakan total anggaran untuk menyelesaikan akses pariwisata di kawasan Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari ini mencapai Rp34 miliar dari APBD 2020. Adapun sumbernya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp22 miliar dan dari Dana Alokasi Umum (DAU) Rp12 miliar.
Advertisement
Adanya dua sumber pendanaan tidak lepas dari perencanaan di 2019 yang sedikit meleset dari target. Pada saat merencanakan, kata Wadiyana, penyelesaian jalur sepanjang 3,5 kilometer ini menggunakan DAK. Namun saat pengusulan anggaran Rp34 miliar hanya disetujui Rp22 miliar. Untuk menutupi kekurangan Pemkab mengalokasikan tambahan anggaran Rp12 miliar melalui DAU. “Tahun ini kami selesaikan pembangunan yang masih kurang,” kata Wadiyana, Kamis (20/2).
Dengan adanya dua sumber anggaran ini berdampak pada proses paket lelang. Meski berada di satu jalur, untuk pengerjaan dilaksanakan dengan dua paket lelang. “Pertanggungajawabannya sendiri-sendiri. Untuk DAK langsung ke Pemerintah Pusat, sedangkan DAU ke Pemkab,” katanya.
Untuk proses lelang saat ini masih dalam tahapan perencanaan. Namun dari sisi pengerjaan, paket yang bersumber dari DAK akan didahulukan. “Untuk pemenangnya masih menunggu lelang. Bisa saja di satu jalur ini dikerjakan oleh dua rekanan,” katanya.
Kepala DPUPRKP Gunungkidul, Eddy Praptono, mengatakan pembangunan jalur wisata dari Kepek menuju Pantai Ngrenehan merupakan program prioritas Pemkab. “Kami targetkan selesai tahun ini,” kata Eddy.
Pembangunan jalur ini diharapkan bisa mendorong perkembangan sektor pariwisata di kawasan Pantai Ngrenehan dan sekitarnya. Menurut Eddy, jalur yang ada saat ini belum memenuhi standar karena terlalu sempit dan banyak tikungan sehingga kendaraan besar tidak bisa masuk. “Dengan jalur baru maka kendaraan besar bisa masuk sehingga potensi pengembangan wisata bisa lebih baik lagi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement
Advertisement