Festival Tumpeng di Condongcatur Masuk Rekor Muri
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Desa Condongcatur (Concat) mencatatkan namanya di Museum Rekor Indonesia (Muri) lewat kegiatan yang bertajuk Festival Tumpeng Nusantara yang digelar di Taman Kuliner Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, Minggu (1/3/2020).
Dalam kegiatan itu, total ada 1.000 tumpeng yang dikirab oleh pasukan bregada. Ribuan tumpeng tersebut dikirab oleh empat bregada dari empat dusun berbeda di Condongcatur, yakni Bregodo Sastradiharjan dari Dusun Gejayan, Bregodo Paksi Jayeng Katon dari Dusun Majikan, Bregodo Hadi Manggala dari Dusun Gorongan, dan Bregodo Krama Yudha dari Desa Kentungan.
Advertisement
Bahkan setelah diverifikasi, jumlah yang disajikan sebanyak 1.007 tumpeng. Setelah dinilai oleh tim juri, ribuan tumpeng pun diperebutkan oleh masyarakat yang hadir pada festival tersebut. Adapun total hadiah yang disediakan panitia untuk pemenang festival itu adalah sebesar Rp10 juta.
Kepala Desa Condongcatur, Reno Candra Sangaji menjelaskan persiapan pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan sejak Desember tahun lalu. Selain untuk mengisi peringatan 71 tahun Serangan Umum 1 Maret, kirab tumpeng itu juga bertujuan melestarikan budaya. “Kalau dananya berasal dari APBD Desa sebesar Rp50 juta dan sisanya merupakan swadaya masyarakat,” ucap dia, Minggu.
Dijelaskan Reno, kegiatan tersebut rencananya akan menjadi kegiatan rutin dengan tetap fokus pada kegiatan budaya, seperti jatilan putri dan lainnya. Apalagi peserta yang tertarik untuk mengikuti kegiatan tidak hanya berasal dari wilayah DIY tetapi juga luar daerah.
"Karena lokasi Condongcatur berada di tengah-tengah, maka kami harus jeli melihat momentum. Meskipun digelar saat weekend, tetapi bagaimana kebersamaan tetap bisa diwujudkan," katanya.
Kegiatan yang dihadiri ribuan orang itu pun dimeriahkan dengan tarian Sang Pangeran yang menceritakan perjuangan Pangeran Diponegoro. Tak hanya itu, drama kolosal Serangan Umum 1 Maret juga ditampilkan pada kegiatan tersebut, termasuk juga tarian medley Tari Gema Nusantara. "Dukungan dan sokongan dari masyarakat luar biasa. Kebersamaan ini yang ingin terus kami jaga," ujar Reno.
Perwakilan dari Muri Sri Widayati mengatakan dari hasil verifikasi, ada 1.007 tumpeng yang dibawa bregodo sehingga kegiatan tersebut mampu tercacat di Muri yang ke-9448. "Kegiatan ini tidak hanya tercatat sebagai rekor nasional, tetapi sebagai rekor dunia," ujar dia.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengaku bangga dan mengapresiasi segenap warga Condongcatur yang mensukseskan acara tersebut. Kerukunan dan kekompakan yang ditunjukkan oleh warga Condongcatur merupakan hal berharga untuk proses pembangunan di Sleman. "Ini adalah modal untuk mewujudkan Sleman yang semakin sejahtera, mandiri dan berbudaya," kata Muslimatun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement