Advertisement

Promo November

Festival Tumpeng di Condongcatur Masuk Rekor Muri

Abdul Hamied Razak
Minggu, 01 Maret 2020 - 19:47 WIB
Arief Junianto
Festival Tumpeng di Condongcatur Masuk Rekor Muri

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Desa Condongcatur (Concat) mencatatkan namanya di Museum Rekor Indonesia (Muri) lewat kegiatan yang bertajuk Festival Tumpeng Nusantara yang digelar di Taman Kuliner Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, Minggu (1/3/2020).

Dalam kegiatan itu, total ada 1.000 tumpeng yang dikirab oleh pasukan bregada. Ribuan tumpeng tersebut dikirab oleh empat bregada dari empat dusun berbeda di Condongcatur, yakni Bregodo Sastradiharjan dari Dusun Gejayan, Bregodo Paksi Jayeng Katon dari Dusun Majikan, Bregodo Hadi Manggala dari Dusun Gorongan, dan Bregodo Krama Yudha dari Desa Kentungan.

Advertisement

Bahkan setelah diverifikasi, jumlah yang disajikan sebanyak 1.007 tumpeng. Setelah dinilai oleh tim juri, ribuan tumpeng pun diperebutkan oleh masyarakat yang hadir pada festival tersebut. Adapun total hadiah yang disediakan panitia untuk pemenang festival itu adalah sebesar Rp10 juta.

Kepala Desa Condongcatur, Reno Candra Sangaji menjelaskan persiapan pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan sejak Desember tahun lalu. Selain untuk mengisi peringatan 71 tahun Serangan Umum 1 Maret, kirab tumpeng itu juga bertujuan melestarikan budaya. “Kalau dananya berasal dari APBD Desa sebesar Rp50 juta dan sisanya merupakan swadaya masyarakat,” ucap dia, Minggu.

Dijelaskan Reno, kegiatan tersebut rencananya akan menjadi kegiatan rutin dengan tetap fokus pada kegiatan budaya, seperti jatilan putri dan lainnya. Apalagi peserta yang tertarik untuk mengikuti kegiatan tidak hanya berasal dari wilayah DIY tetapi juga luar daerah.

"Karena lokasi Condongcatur berada di tengah-tengah, maka kami harus jeli melihat momentum. Meskipun digelar saat weekend, tetapi bagaimana kebersamaan tetap bisa diwujudkan," katanya.

Kegiatan yang dihadiri ribuan orang itu pun dimeriahkan dengan tarian Sang Pangeran yang menceritakan perjuangan Pangeran Diponegoro. Tak hanya itu, drama kolosal Serangan Umum 1 Maret juga ditampilkan pada kegiatan tersebut, termasuk juga tarian medley Tari Gema Nusantara. "Dukungan dan sokongan dari masyarakat luar biasa. Kebersamaan ini yang ingin terus kami jaga," ujar Reno.

Perwakilan dari Muri Sri Widayati mengatakan dari hasil verifikasi, ada 1.007 tumpeng yang dibawa bregodo sehingga kegiatan tersebut mampu tercacat di Muri yang ke-9448. "Kegiatan ini tidak hanya tercatat sebagai rekor nasional, tetapi sebagai rekor dunia," ujar dia.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengaku bangga dan mengapresiasi segenap warga Condongcatur yang mensukseskan acara tersebut. Kerukunan dan kekompakan yang ditunjukkan oleh warga Condongcatur merupakan hal berharga untuk proses pembangunan di Sleman. "Ini adalah modal untuk mewujudkan Sleman yang semakin sejahtera, mandiri dan berbudaya," kata Muslimatun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi

News
| Jum'at, 22 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement