Soal RS Darurat, Warga Minta Sosialisasi Terlebih Dulu
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Warga yang tinggal di dekat bangunan eks Puskesmas Bambanglipuro meminta Pemkab Bantul menyosialisaikan terlebih dahulu sebelum mengoperasikan Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di bangunan bekas puskesmas tersebut. Sosialisasi tersebut dinilai penting agar tidak menambah kepanikan dan ketakutan di masyarakat di tengah pandemi Corona.
Bekas Puskesmas Bambanglipuro tersebut berlokasi di Jalan Samas, tepatnya Dusun Selo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul.
Advertisement
Kepala dusun setempat, Panut mengaku sampai saat ini belum ada informasi resmi baik dari Pemkab Bantul maupun pemdes terkait dengan operasional RS Darurat Covid-19. Akan tetapi warganya sudah banyak yang mempertanyakan rencana pemerintah tersebut karena mengetahui lewat media massa maupun media sosial yang disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi jamharis. “Sampai sekarang belum ada pemberitahuan sama sekali,” kata Panut, Kamis (2/4/2020).
Panut mengatakan di dusunnya ada sekitar 850 jiwa. Selain di Dusun Selo, bekas Puskesmas Bambanglipuro juga berdekatan dengan Dusun Tempel, Panggang, Palian, dan Prenggan, Plebengan. Dia memastikan para kepala dusun tersebut belum mendapatkan informasi resmi terkait adanya rumah sakit darurat tersebut.
Saat ini, warga, kata dia, sedang panik dengan adanya pandemi Corona. “Banyak warga yang ngomong ke saya eks puskesmas Bambanglipuro akan jadi RS Corona. Corona kan bisa menular dari orang yang sakit, nanti kalau menyebar bagaimana? Warga butuh penjelasan,” kata Panut.
Senada, warga Klebengan, Edi Gunarto mengatakan meski puskesmas itu milik pemerintah namun operasionalnya untuk rumah sakit darurat Covid harus tetap disosialisasikan supaya warga tidak panik. “Sama seperti saat puskesmas itu akan dijadikan Rumah Sakit Tipe D, dulu juga disosialisasikan ke warga dan warga tidak masalah setelah mendapat penjelasan,” kata Edi.
Warga lainnya yang rumahnya berjarak sekitar satu kilometer dari eks Puskesmas Bambanglipuro, Zahrowi mengatakan perlu ada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat tidak salah persepsi dan menambah ketakutan soal penampungan pasien Covid-19.
Pada dasarnya dia mendukung adanya rumah sakit darurat ditengah keterbatasan rumah sakit rujukan Covid-19. “Ini kan menjadi vital bukan saja mendukung tapi sudah menjadi kebutuhan, syukur-syukur tidak ada pasien yang berobat kesana artinya tak ada yang terpapar,” ucap Zahrowi.
Sekretaris Daerah Bantul, Helmi Jamharis mengatakan sosialisasi akan dilakukan segera melalui camat dan desa setempat. “Penyiapan atau rehab gedung dan lain-lain akan dimulai besok pagi,” kata Helmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Konsumsi Ikan oleh Masyarakat Bantul Masih Rendah
- Ini Upaya Kampus Muhammadiyah Mengantisipasi Judol di Kalangan Mahasiswa
- Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali
- Bangun SDM Unggul, Paslon 2 Hasto Wawan Siap Kerja Keras Bangun Sistem Pendidikan Pro Rakyat
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
Advertisement
Advertisement