Advertisement
Nyalakan Petasan Setelah Salat Subuh, Puluhan Remaja Dibubarkan Satpol PP Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan remaja diberikan peringatan setelah nekat berkerumun dan menyalakan petasan sehabis Salat Subuh di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Senin (27/4/2020).
Kasiops Trantib Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sleman Sri Madu Rakyanto mengaku menerima laporan dari masyarakat jika puluhan remaja berkumpul dan menyalakan petasan hingga mengganggu ketertiban di masyarakat.
Advertisement
"Kami terima laporan dari warga sekitar pukul 07.00 WIB, sekitar 30 sampai 40 remaja berkerumun dan tidak menggunakan masker. Kemudian remaja tersebut menyalakan petasan sehingga mengganggu warga," ujar Sri Madu, Senin.
Aksi tersebut, kata dia, memang kerap dilakukan setelah waktu Subuh menjelang terbitnya fajar di ufuk timur ketika di Ramadan. Warga sudah seringkali mengingatkan sekumpulan remaja tersebut namun tidak digubris. "Bahkan, sampai ketua RT, RW, dan kepala dusun sudah sering mengingatkan remaja tersebut namun tetap saja diulangi, akhirnya kami laksanakan penertiban ke lapangan, sanksi yang diberikan hanya peringatan di tempat, kemudian kami bubarkan sekumpulan remaja tersebut," ujar dia.
Tidak hanya memberikan peringatan di tempat bagi sekumpulan remaja tersebut, Satpol PP Sleman juga menyosialisasikan terkait dengan penyebaran pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kementerian Keuangan Bantah Kritikan JK Soal Utang Negara, Ini 10 Faktanya
Advertisement

Mau Wisata Keliling Sumbu Filosofi Jogja Gratis, Begini Caranya..
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 1 Juni 2023
- Begini Cara Cek Lokasi Google Map Junction Sleman yang Menghubungkan Tol Jogja Solo, Jogja Bawen dan Jogja YIA
- Peringati Hari Lahir Pancasila, PDIP Kota Jogja Gelar Sarasehan Perjuangan Bung Karno
- Dievaluasi Menteri Nadiem Makarim, ASPD Diklaim Mampu Meredam Kegaduhan PPDB SMA/SMK di DIY
- Kompleks Vila di Babarsari Berdiri di Atas Tanah Kas Desa, Saat Dicek Progresnya Korban Kaget karena Sudah Ditutup
Advertisement
Advertisement