Advertisement
Ini yang Akan Dilakukan Satpol PP Bantul pada Warga yang Berakivitas di Luar Rumah
 Anak-anak dan remaja didatangi petugas Satpol PP Sleman saat menyalakan petasan di Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman Senin (27/4/2020). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo\\n\\n
                Anak-anak dan remaja didatangi petugas Satpol PP Sleman saat menyalakan petasan di Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman Senin (27/4/2020). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo\\n\\n
            Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul, Yulius Suharta menyatakan satuannya masih mengedepankan cara-cara persuasif dalam menertibkan masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan dalam menajalankan aktifitas sehar-hari di luar rumah pada masa pandemi Covid-19 ini.
Alasannya karena Satpop PP belum memiliki payung hukum untuk menindaknya. “Masih upaya persuasif sebtas imbauan, informasi, dan arahan supaya apa yang harus menjadi kedisiplinan terkait protokol kesehatan bisa dilaksanakan,” kata Yulius, Senin (8/6/2020).
Advertisement
Yulius mengakui saat ini sudah banyak masyarakat yang beraktifitas di luar rumah, bahkan ruang ruang publik sudah dipadati warga seperti pasar, jalan, taman, dan sejumlah objek wisata. Ia menilai warga sepertinya menganggap bahwa saat ini Bantul sudah menerapkan new normal atau tatanan kehidupan baru. Padahal belum.
Ia memastikan sampai saat ini Bantul masih dalam posisi tanggap darurat Covid-19 sampai 30 Juni mendatang. Dengan demikian imbauan untuk tetap berada di rumah masih berlaku. Kendati demikian, pada saatnya ada penetapan new normal pun, kata dia, semestinya masyarakat lebih waspada. “Masyarakat harusnya lebih meningkatkan kedisiplinan,” ucap Yulius.
Pihaknya terus berupaya mengedukasi masyarakat dalam setiap patroli lapangan yang dilakukan agar masyarakat menerapkan prokol kesehatan, di antaranya dengan mengenakan masker, jaga jarak, dan tidak berkerumun. Pusat-pusat perbelanjaan dan industri juga sudah diminta menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Transformasi Wukirsari: Dari Buruh Batik ke Desa Wisata Unggul
- HAKI DIY Soroti Struktur Bangunan Laik Fungsi
- Korban Keracunan MBG di Gunungkidul Masih Ada yang Dirawat di RSUD
- Buruh di DIY Tuntut UMP Naik 50 Persen dan Hapus Sistem Kontrak
- DPRD Sleman Dorong Penguatan Sarana dan Layanan Pendidikan Inklusif
Advertisement
Advertisement




















 
            
