Advertisement
Posyandu Selama Pandemi Tetap Utamakan Protokol Kesehatan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Menyambut masa new normal, Dinas Kesehatan Sleman tengah menjalankan prosedur pelayanan kesehatan balita di pos pelayanan terpadu (posyandu) pada masa pandemi Covid-19. Dengan panduan ini, pemantauan kesehatan anak balita dalam kegiatan posyandu bisa berjalan seperti semula, tetapi tetap menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sleman, dr. Wisnu Murti Yani menjelaskan saat ini protokol new normal terkait dengan posyandu sedang dirembuk. Akan tetapi, dinasnya telah memiliki prosedur pelayanan kesehatan balita di posyandu pada masa pandemi Covid-19.
Advertisement
Mulanya, prosedur itu dirancang supaya posyandu tetap berjalan, sehingga kesehatan anak balita tetap terpantau. Merebaknya pandemi Covid-19 sejak awal Maret membuat posyandu dinonaktifkan sejak Maret hingga Mei.
Tetapi, kata dia, dalam ketidakaktifan posyandu itu pemantauan posyandu harus tetap berjalan. "Kami mengeluarkan pedoman pada akhir April, sehingga Mei sudah mulai digunakan. Dari panduan itu, Pemkab Sleman memantau kesehatan balita dengan mengunjungi rumah anak balita bermasalah," ujar Wisnu, Jumat (26/6/2020).
Dia menjelaskan permasalahan yang dialami balita terkait dengan hal ini ialah permasalahan tumbuh dan kembang. Meski begitu, dari total anak balita di Sleman yang mencapai sekitar 58.000 anak, pemantauan selama Mei hanya dapat menjangkau 4.000 anak balita.
Hal ini diakuinya lantaran beberapa orang tua anak balita enggan dikunjungi ke rumah karena khawatir dengan penularan Covid-19. Selain itu kader juga masih fokus untuk memantau balita yang bermasalah.
Lantaran belum efisien, maka dinasnya menjajal konsep lain. "Akhirnya di era pandemi sebelum new normal kami akan menjalankan operasional mirip posyandu. Semua kegiatan meniru posyandu, tapi lokasi di level dusun memakai tempat yang luas dan anak balita yang hadir dibagi dengan sejumlah jadwal supaya tetap jaga jarak," jelas Wisnu.
Protokol Kesehatan
Dengan operasional ini nantinya tidak hanya balita bermasalah saja yang akan dipantau, melainkan seluruh balita supaya tumbuh dan kembang semua balita terpantau dan bisa mencegah stunting atau gizi buruk. "Supaya tidak ada kerumunan massa, sistemnya posyandu dilakukan di level dusun, lalu kedatangan balita akan diatur tiap RT dengan pembagian jam yang berbeda. Dengan menjadwal datangnya balita kita sudah mencegah kerumunan massa," ujar dia.
Wisnu menjelaskan dalam prosedur tersebut sudah diatur langkah-langkah pelayanan kesehatan balita di posyandu. Sebelum kegiatan, penanggungjawab posyandu dan kader kesehatan akan membagikan undangan ke orang tua anak balita terutama yang bermasalah gizi atau tumbuh kembang sesuai hari dan jam yang sudah ditentukan.
Dalam undangan tersebut, penanggung jawab posyandu akan menuliskan permintaan supaya balita membawa sendiri kain yang digunakan untuk menimbang. Kader akan menyampaikan undangan tersebut melalui aplikasi perpesanan atau undangan tertulis 3-4 hari sebelum kegiatan.
Sebelum kegiatan, penanggungjawab posyandu dan kader harus memastikan seluruh lokasi posyandu steril dari virus dengan mendisinfeksi area posyandu, menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun, dan thermal gun. “Selain itu, petugas juga harus dipastikan menggunakan alat pelindung diri, sehat, dan tidak dalam keadaan batuk, pilek, atau demam,” ucap dia.
Penanggung jawab posyandu akan membagi kader untuk menempati tiap meja pelayanan, pintu masuk posyandu untuk pengecekan suhu, serta petugas untuk mengawasi jalannya kegiatan tetap sesuai protokol kesehatan.
Begitu juga dengan orang tua dan balita yang hadir. Mereka harus memakai masker dan sebelum masuk lokasi posyandu harus cuci tangan dengan sabun. Setelah pemantauan kesehatan balita selesai, orang tua dan balita akan segera dipersilakan pulang dengan terlebih dahulu diminta cuci tangan kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement