Pakar dari UGM Ingatkan Warga Berpenyakit Penyerta Hati-Hati Saat Gowes

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Kabar seorang pegowes asal Sleman yang meninggal dunia saat tengah bersepeda menjadi peringatan bari warga.
Peristiwa kematian mendadak ketika bersepeda ini mendapat perhatian dari ahli kesehatan. Dosen FKKMK UGM, Rustamaji meminta masyarakat memperhatikan kesehatannya jika ingin bersepeda.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
"Memang bersepeda bisa mengurangi kadar stres, karena dilakukan sambil santai dan menghirup udara segar. Namun, kesehatan perlu diperhatikan, apakah punya penyakit bawaan," kata Rustamaji, Senin (6/7/2020).
Ia yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Covid-19 UGM ini menegaskan khususnya bagi masyarakat yang sudah berumur harus konsultasi olahraga apa yang sesuai dengan dokter. "Kalau pesepeda ada riwayat penyakit serius seperti sakit jantung, pembuluh vaskuler, hipertensi akan sangat berbahaya. Orang dengan riwayat gangguan jantung tentu berisiko terkena serangan jantung kapan pun," kata Rustamaji.
Sebelumnya diberitakan seorang pesepeda asal Maguwoharjo, Depok, Sleman dikabarkan meninggal dunia pada Senin (6/7/2020) pagi. Ia tiba-tiba ambruk saat mengayuh sepeda sepulang menunaikan ibadah salat subuh di masjid dekat rumahnya.
Kapolsek Depok Timur, Kompol Suhadi saat dikonfirmasi wartawan membenarkan peristiwa itu. Pengendara sepeda itu diketahui bernama Kaseri, 64, seorang warga Pasekan, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
"Iya betul ada laka tunggal tadi pagi pukul 07.10 WIB di Maguwoharjo. Yang bersangkutan mengayuh sepeda, lalu ambruk pingsan. Bukan ketabrak, dia jatuh sendiri, jalanan juga masih sepi," kata Kompol Suhadi.
Menurutnya, pesepeda yang bekerja sebagai karyawan swasta itu pada Senin pagi berkeliling dengan sepeda setelah pulang menunaikan salat subuh. Saat tiba di lokasi kejadian di Jalan Anggrek, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Kaseri tiba-tiba ambruk.
BACA JUGA: Pasien Covid-19 di DIY Bertambah 8 Orang Sehari, Kasus Melonjak Jadi 339! Ini Datanya
Warga sekitar yang mengenalinya langsung menolongnya dan menghubungi RS Hermina. Begitu dibawa ke RS Hermina, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga yang diterima kepolisian, korban mempunyai riwayat sakit jantung dan dan rutin cek kesehatan ke RS Hermina. "Dari pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah, karena mereka tahu bahwa korban punya riwayat sakit," ujar Suhadi.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Geser Rusia, Amerika Kini Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar Eropa
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
Advertisement