Kantongi Suket, Rumah Ibadah Bisa Gelar Salat Iduladha

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Ketentuan Salat Iduladha di Kabupaten Sleman akan mengacu pada SE Bupati tentang Rumah Ibadah Aman Covid-19. Selama masjid sudah mengantongi surat keterangan (suket) sesuai edaran tersebut, maka diizinkan menggelar Salat Iduladha berjemaah dengan protokol kesehatan.
Kepala Kemenag Sleman, Sa'ban Nuroni memastikan pelaksanaan Salat Iduladha bisa digelar selama sarana ibadah sudah mengantongi suket tersebut. Surat permohonan itu bisa diajukan ke gugus tugas Covid-19 tingkat kecamatan.
Pengajuan suket bagi tempat ibadah ini sesuai dengan SE Bupati Sleman No. 451/01327. Rekomendasi bisa dikeluarkan jika rumah ibadah tersebut dinilai layak dan memenuhi protokol penanganan Covid-19. Setelah surat rekomendasi didapat, masyarakat bisa beribadah di rumah ibadah tersebut dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Untuk penyelenggaraan ibadah dalam Hari Raya Iduladha yang sekiranya jatuh pada akhir bulan Juli 2020, Sa'ban memperbolehkan masyarakat menggelar salat berjemaah selama rumah ibadah yang digunakan sudah mengantongi suket rekomendasi.
"Kalau sudah mengajukan suket rumah ibadah aman Covid, nggak perlu mengajukan surat lagi. Kalau sudah ya dipersilakan [menggelar ibadah] sesuai kesepakatan atau pernyataan dari panitia," kata Sa'ban ketika dihubungi pada Jumat (10/7/2020).
Disinggung kemungkinan soal apabila ada warga yang berniat menyelenggarakan Salat Iduladha di tanah lapang, Sa'ban tetap meminta warga yang bersangkutan untuk mengajukan permohonan ke gugus tugas Covid-19 di kecamatan masing-masing.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengatakan secara umum ketentuan Salat Iduladha serupa dengan pelaksanaan Salat Idulfitri pada bulan Mei lalu. Meski begitu, kali ini rumah ibadah diwajibkan mengajukan permohonan pelaksanaan ibadah di sarana ibadah sesuai SE Bupati tentang Rumah Ibadah Aman Covid-19. Ia menegaskan protokol kesehatan wajib diterapkan masyarakat dalam pelaksanaan ibadah.
"Diharapkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, agar tidak muncul klaster baru nantinya," kata Evie, sapaannya. Ia menambahkan sebisa mungkin tidak ada pelaksanaan Salat Iduladha di tanah lapang, sehingga cukup digelar di sarana ibadah atau di rumah masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Pusat Kedokteran Tropis UGM Kembangkan Aplikasi TOMO untuk Pengobatan Pasien TB yang Resisten Obat
- Harga Sembako Mulai Naik, Sleman Siapkan Pasar Murah di 17 Kecamatan
- Motif Pelaku Mutilasi Sleman Karena Terlilit Pinjol
- Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp298,8 Miliar untuk Pengentasan Kemiskinan
- Pelaku dan Korban Mutilasi Sleman Ternyata Sudah Saling Dekat, Kenalan lewat Facebook
Advertisement