Advertisement
Pemda Persilakan Kampus di Jogja Buka Perkuliahan Tatap Muka Pada September
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V memastikan tidak ada kewajiban bagi mahasiswa baru untuk datang ke kampus. Meski demikian, sebagian mahasiswa lama tetap harus ke kampus untuk proses perkuliahan yang tidak bisa dilakukan online.
Terkait hal ini, Pemda DIY telah mengizinkan perkuliahan tatap muka jika memang harus dilakukan secara bertahap.
Advertisement
Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menuturkan jika perkuliahan tatap muka harus dilakukan sekitar September mendatang, tidak masalah sepanjang berkoordinasi dengan LL DIKTI, telah siap dengan fasilitas yang memungkinkan untuk penerapan protokol Kesehatan.
Selain itu, perkuliahan tatap muka juga harus dilakukan dengan bertahap, tidak langsung semua mahasiswa bersamaan. “Semisal mendahulukan mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir. Atau mendahulukan mahasiswa baru supaya yang sebelum kuliah daring itu ketemu dulu. Kalau belum pernah ketemu kan susah,” ujarnya, Jumat (9/8/2020).
Ia menuturkan pihaknya telah meminta LL DIKTI untuk berkoordinasi dengan perguruan tinggi baik swasta maupun negeri yang ada di bawah koordinasinya terkait bagaimana mekanisme perkuliahan tatap muka yang akan dilangsungkan secara bertahap nanti, termasuk melihat kesiapan masing-masing kampus.
Menurutnya, setiap kampus memiliki kesiapan yang berbeda untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka, khususnya pada ketersediaan Gedung yang memadahi agar memungkinkan diterapkannya pembatasan jarak antar mahasiswa.
Di samping itu, pihaknya bersama LL DIKTI akan menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) perkuliahan tatap muka yang masih bersifat general. Sementara untuk SOP spesifik di setiap kampus, disiapkan masing-masing kampus dengan persetujuan LL DIKTI.
Untuk memastikan SOP yang telah disusun benar-benar berjalan pada pelaksanaan perkuliahan tatap muka, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan. “Kalau ada yang melanggar ya bisa saja kami minta untuk belajar di rumah lagi,” ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana, menjelaskan pembelajaran tatap muka bisa dimulai dari tingkat pendidikan tinggi dulu, yakni tingkat mahasiswa, hingga terakhir yang paling kecil yakni tingkat PAUD. “TK dan PAUD terakhir karena risikonya terlalu besar,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
- Terbongkar! Pejabat Kementan Patungan Rp1 Miliar untuk Biayai Umrah SYL
- Arsip Indarung I Semen Padang Ditetapkan Jadi Memory of the World Asia Pacific
- Presiden NOC Prancis Doakan Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Unboxing Paket Mainan Megatron, Kemenkeu Pastikan Itu Bukan Ulah Bea Cukai
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Dispar dan DPRD DIY Gelar Pelatihan Kuliner di Kampung Wisata Purbayan
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 8 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Rabu 8 Mei 2024
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Rabu 8 Mei 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 8 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement