Advertisement
Belum Dipatok, Harga Tanah Jalur Tol Jogja-solo Sudah Meroket

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Harga tanah di sekitar lokasi jalur tol Jogja-Solo sudah naik drastis. Di Tamanmartani, Harga tanah melambung tinggi hingga Rp3 juta per meter.
Salah seorang warga, Tegalrejo, Tamanmartani, Kalasan, Suprapti mengatakan harga di sekitar lokasi melonjak dari sebelumnya lokasi tersebut menjadi jalur tol. Jika sebelumnya sekitar Rp1 jutaan per meter, saat ini harganya antara Rp3 juta hingga Rp3,5 juta per meter. "Kemarin ada tetangga yang mau dibeli Rp3 juta per meter nggak dikasih," katanya, Minggu (9/8/2020).
Advertisement
Rumah Suprapti sendiri termasuk dalam peta calon lahan yang akan dibangun jalan tol. Total luas lahan yang dia miliki sekitar 1200 meter persegi. Hanya saja, katanya, tidak semua lahan miliknya digunakan untuk pembangunan jalan tol. "Yang dipakai sekitar 500 meter saja di bagian tengah, jadi membelah lahan. Yang kena rumah. Itu berita yang saya dapat," katanya.
Saat ini, lanjut Suprapti, warga masih menunggu kepastian lahan yang terkena jalur tol setelah Izin Penatapan Lokasi (IPL) ditandatangani Gubernur DIY. Warga terdampak tol, katanya, mendukung program pemerintah tersebut sambil berharap harga ganti untung yang dijanjikan benar-benar terealisasi.
"Kalau saya memang niat untuk pindah, beli tanah dan bangun rumah lagi. Di sini (sisa lahan) saya rencanakan buat kios saja," katanya.
Dia berharap agar ganti untungnya yang diberikan kepada warga terdampak tidak hanya bisa untuk membeli lahan baru tetapi juga sampai warga terdampak bisa bangun rumah. Alasannya, untuk mencari lahan baru tidak mudah. Berbeda ceritanya jika warga tersebut memiliki sawah sehingga sawah tersebut bisa dijadikan lahan pengganti untuk membangun rumah.
BACA JUGA: Mayat Mengenakan Popok Ditemukan di Dekat Jembatan Kretek Bantul
"Cari tanah (pengganti) juga tidak mudah apalagi di wilayah Sleman. Ya kami berharap dananya juga sampai bisa bangun rumah," katanya.
Hal senada disampaikan Soebarjo, warga Tegalrejo lainnya. Meskipun sampai saat ini belum ada pematokan, namun dari beberapa sosialisasi sebagian lahannya terdampak pembangunan jalan tol. Soebarjo mendukung rencana pemerintah untuk pembangunan jalan tol tersebut. "Saya lebih baik menunggu pematokan saja. Setelah IPL turun, saya belum tahu pasti jalur tol yang digunakan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kapolri Jenderal Sigit Pamer Hasil Panen Raya Jagung 2,5 Juta Ton di HUT Bhayangkara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Disdikpora Kota Jogja Perpanjangan Pengajuan Akun SPMB SMP Sampai 2 Juli 2025
- Volume Sampah Plastik di Sleman Capai 222 Ton Per Hari
- Teringat Dendam Saat Pesta Miras, Pria di Kulonprogo Menombak Temannya Sendiri
- Kisah Panti Wreda Bagian 1: Lansia yang Pilih Tak Menikah Seumur Hidup
- 52 Anak di Sleman Lolos Seleksi Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement