Advertisement
Jogja Akan Menjadi Pusat Persiapan SDM Digital

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Dinilai memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan fasilitas yang mendukung, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Pemda DIY akan menjadikan DIY sebagai salah satu pusat persiapan SDM digital.
Menteri Kominfo, Johny G. Plate, menuturkan pihaknya telah menyiapkan program jangka panjang dan jangka pendek untuk persiapan ini. “Kami diskusikan pengembangan lanjutan MMTC atau Sekolah Tinggi Multi Media Kominfo di Jogja,” ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor Gubernur DIY, Jumat (16/10).
Advertisement
Ia mengatakan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, sangat mendukung rencana ini, dengan mengajak memanfaatkan fasilitas Pemda DIY untuk membantu kelancaran mempersiapkan talenta digital Indonesia khususnya di jogja.
Di DIY kata dia, saat ini masih terdapat sebanyak 41 titik desa atau kelurahan yang belum mendapat akses sinyal 4G. padahal, akses internet ini sangat diperlukan untuk kegiatan pembelajaran online. Untuk itu pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan ini.
Pemenuhan sinyal 4G ini merupakan bagian dari program jangka panjang Kominfo, yang selain DIY juga akan memasang jaringan internet di 12.500 kelurahan dan desa yang selama ini belum terhubung internet.
BACA JUGA: Pasca Ambles, Drainase di Selokan Mataram Akan Diperbaiki Total
“9.100 titik di wilayah 3T [terdepan, terpencil, tertinggal] yang pembangunannya dilakukan oleh Kominfo melalui BLU [Badan Layanan Umum] Bakti Kominfo. Sisanya 3.400 titik menjadi wilayah kerja perusahaan seluler, kepada saya sudah disampaikan komitmen mereka untuk menyediakan sinyal 4G,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut pihaknya juga membahas soal digitalisasi aksara jawa. Hal ini menurutnya penting agar semua yang ada di prasasti tinggalan budaya tinggi dan leluhur kita bisa dipahami, dimengerti dan dilestarikan generasi saat ini dan masa depan. “Digitalisasi aksara jawa sedang berproses, kami harap desember ini sudah dapat ketetapannya,” kata dia.
Sri Sultan HB X, berharap dengan digitalisasi ini jangan sampai bahasa ibu dengan Bahasa Indonesia karena tidak ada masyarakat tidak menggunakan lagi. “Kita ingin menjaga aksara ini tetap dipahami oleh masyarakatnya. Tidak hanya Jawa, tapi juga bahasa ibu dari provinsi lain juga ada,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Syarat dan Lokasi Perpanjangan SIM di Jogja Selama Mei 2025
- Selain Sebut Bukan Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN RI Klaim Tak Ada Aparatnya yang Terlibat dalam Kasus Mbah Tupon
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 11 Mei 2025, Fakta Kebocoran Soal ASPD, Pembangunan Pasar Terban hingga Kasus Mbah Tupon
- Sleman Punya Dimas Diajeng Baru, Diharapkan Berikan Pengaruh Positif Bagi Generasi Muda
- Wamensos Pastikan Sekolah Rakyat Hanya untuk Keluarga Tidak Mampu
Advertisement