Advertisement

Menilik Pasar Siaga Terbaik di DIY

Catur Dwi Janati
Rabu, 21 Oktober 2020 - 07:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Menilik Pasar Siaga Terbaik di DIY Suasana Pasar Gedong Kuning yang menerapkan protokol kesehatan. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Pengembangan pasar tradisional atau pasar rakyat di Kota Jogja mengarah dalam berbagai lini. Tidak hanya menyasar pada aspek ekonomi saja, dari sisi keamanan dan kenyamanan pengunjung menjadi hal yang diperhatikan di tiap-tiap pasar.

Jika bicara soal keamanan, Pasar Gedongkuning menjadi pasar terbaik dari segi penanganan dan pencegahan Covid-19. Klaim tersebut diberikan langsung oleh Provinsi DIY melalui penghargaan Juara I Pasar Siaga Covid-19 dalam kategori pasar Klasifikasi B seprovinsi DIY.

Advertisement

Pasar tradisional klasifikasi B sendiri merupakan pasar yang dihuni kurang dari 500 pedagang. "Keguyuban komunitas pasar menjadi salah satu poin lebih yang dimiliki oleh Pasar Gedong Kuning," terang Kabid Penaataan Pengembangan dan Pendapatan Pasar Disperindag Kota Jogja, Gunawan Nugroho, belum lama ini.

Suasana guyub sangat kental di lingkungan warga Pasar Gedong Kuning. Gunawan sangat mengapresiasi bagaimana paguyuban pedagang pasar mampu menggerakkan seluruh komunitas pasar untuk bahu membahu melakukan beragam kegiatan pencegahan Covid-19. "Saya mengapresiasi paguyubannya, pertama penyemprotan mandirinya sudah sadar, pemakaian masker juga sudah, bisa memberdayakan komunitas pasarnya," tuturnya.

Baca Juga: Warga Terdampak Tol Jogja Bikin Pos Informasi

Diterangkan Gunawan dalam tindakan desinfeksi melibatkan juru parkir [jukir] hingga petugas keamanan. "Yang nyemprot itu jukirnya juga nyemprot, terus Pam Swakarsa juga diajak nyemprot, itu diajak bareng-bareng ngopeni pasar, paguyubannya bagus," ungkapnya.

Penyemprotan memang dilakukan di pasar-pasar lain, namun menurut Gunawan di tempat lain paguyuban tidak segiat ini. Dia menambahkan penyemprotan disinfektan yang dilakukan paguyuban pedagang pasar Gedongkuning rutin dilakukan. "Itu hanya dari paguyuban belum lagi dari dinas, bisa 3-4 kali seminggu," terangnya.

Selain standar umum protokol umum seperti fasilitas wastafel, partisi pembatas pedagang dan pembeli, Gunawan mengatakan jika di Pasar Gedong Kuning juga memiliki posko posko bersama antara warga komunitas dan paguyuban pedagang. "Jadi kalau ada sesuatu informasinya juga terpusat," ujarnya.

Gunawan mengajak semuanya khususnya warga pasar untuk meningkatkan kepedulian dalam penanganan Covid-19, sehingga pencegahan tidak hanya diinisiasi pemerintah saja namun digerakkan secara guyub oleh warga pasar. "Mari kita tingkatkan kepedulian dalam sense of crisis, kepedulian itu dimunculkan, kepedulian penting untuk pencegahan bloking dan Tracing terbantu, harapannya di SOP di pasar bisa diterapkan, jadi penanganan Covid-19 bisa cepat," pungkasnya.

Ketua Paguyuban Guyub Rukun Pasar Gedong Kuning, Suprihatin menyebutkan keguyubrukunan warga Pasar Gedong Kuning memang telah terjalin sejak awal pandemi dalam menjalankan setiap protokol kesehatan. Dijelaskan Suprihatin penyemprotan disinfektan di Pasar Gedong Kuning dilakukan tiap dua hari sekali. "Itu terus dilakukan dari April sampai sekarang tanpa putus," ujarnya.

Baca Juga: Generasi Muda Gunungkidul Diminta Tidak Takut Jadi Petani

Keguyuban komunitas pasar Gedong Kuning juga terlihat dari perawatan fasilitas wastafel. Suprihatin menjelaskan jika sabun cuci tangan yang dipasang di setiap wastafel di Pasar Gedong Kuning tidak pernah kosong hingga hari ini. Dia menjelaskan sabun cuci tangan selalu ada dari uluran para pedagang. "Sabun cuci tangan itu ada terus, suka rela dari para pedagang, nanti di taruh di posko paguyuban," terangnya.

Posko paguyuban pedagang pasar menjadi pusat koordinasi komunitas pasar Gedong Kuning dan stakeholder kelurahan. Contohnya saat ada kasus positif di dekat pasar, koordinasi pencegahan bisa cepat dilakukan dan terkoordinir. Posko juga digunakan untuk menaruh peralatan protokol Covid-19 seperti sprayer dan sabun cuci tangan. "Saya minta pedagang yang dekat dengan wastafel jika melihat sabun cuci tangan habis silahkan ambil di posko, jadi wastafel itu enggak pernah kosong," ujarnya.

Sekat Partisi

Diceritakan Suprihatin, salah satu aspek utama yang membuat Pasar Gedong Kuning meraih predikat pasar siaga terbaik yakni sekat partisi pembatas yang dipasang para pedagang, khususnya jajanan pasar. Meski pembeli dan pedagang menggunakan masker, partisi tersebut makin memperkecil potensi droplet jatuh ke makanan terbuka.

"Pembatas dipasang sejajar dengan posisi kepala orang dewasa, jadi pas kalau sama mulut biar enggak ada droplet yang kena makanan," tuturnya.

Protokol kesehatan yang dijalankan penuh menjadi salah satu kunci pencegahan Covid-19 termasuk di lingkungan pasar. Dari berbagai protokol kesehatan yang diterapkan Suprihatin berharap tidak ada penyebaran Covid-19 di lingkungan Pasar Gedong Kuning.

"Harapannya segera berakhir pandemi, protokol yang dijalankan bisa melindungi pedagang, pembeli maupun komunitas pasar lainnya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement