Advertisement

Covid-19 Mengganas di Ponpes, Bantul Setop Kedatangan Santri dari Luar Daerah

Ujang Hasanudin
Jum'at, 06 November 2020 - 21:37 WIB
Sunartono
Covid-19 Mengganas di Ponpes, Bantul Setop Kedatangan Santri dari Luar Daerah Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Pemerintah Kabupaten Bantul meminta pengelola tempat pendidikan berasrama dan pesantren untuk sementara tidak menerima santri baru dan menyetop dulu kedatangan santri dari luar daerah. Upaya tersebut untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 setelah ditemukannya santri yang positif di sejumlah pesantren di Bumi Projotamansari.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis mengatakan selain di pesantren Krapyak, santri yang positif Covid-19 juga ditemukan di sejumlah pesantren di Kecamatan Piyungan, Banguntapan, Pajangan, dan Pleret. “Pondok pesantren saat ini menjadi klaster yang terus menerus dimonitor dan kita antispasi dan kita tingkatkan upaya yang harus dilakukan,” kata Helmi, saat menghadiri peluncuran Mobil Laboratorium PCR di Rumah Dinas Bupati Bantul, Jumat (6/11/2020).

Advertisement

BACA JUGA : Begini Kronologi Terungkapnya 195 Santri & Pengasuh

Helmi mengatakan khusus pesantren yang ditemukan santrinya positif Covid-19 diminta untuk melakukan karantina mandiri secara internal. Pihaknya bersama pengasuh pesantren juga sudah sepakat untuk menyetop terlebih dahulu kedatangan santri yang masih di rumah atau luar daerah, “Dengan tidak lagi mengundang santri yang saat ini belum datang,” ujar Helmi.

Dia kembali mengingatkan kepada semua pengasuh pesantren dan institusi pendidikan berasrama untuk menekankan protokol kesehatan dengan ketat, minimal menjaga jarak, memakai masker, dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selain itu juga menjaga agar imun tetap kuat dengan makan makanan bergizi dan vitamin.

Khusus untuk karantina mandiri bagi santri yang positif Covid-19, Helmi menyatakan Pemkab siap memfasilitasi sarana dan prasarananya, misalnya kebutuhan makan selama prosses isolasi. Namun jika pesantren tidak memiliki ruang karantina yang cukup, Pemkab sudah menyediakannya.

BACA JUGA : HARIAN JOGJA HARI INI: 195 Santri Krapyak Positif Covid-19 

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan jawatannya sudah mengirimkan surat ke semua pengelola pendidikan berasrama untuk menghentikan sementara kedatangan santri dan penerimaan santri baru. Selain itu pihaknya juga sudah meminta data dari masing-masing nstitusi terkait jumlah siswa untuk memudahkan screening dan testing jika diperlukan.

Menurut dia, tempat pendidikan berasrama atau pesantren menjadi rawan penularan Covid-19 karena kerumunan sulit dihindarkan. Bahkan sudah menjadi  kalaster yang rawan penularan, “Lainnya ada klaster perkantoran, perusahaan swasta, klaster bank, dan klaster institusi pemerintah di luar bantul,” kata Sri Wahyu.

“Perlu ada evaluasi pendidikan berasrama.  Pak Sekda sudah menghendaki untuk mengumpulkan pengelola tempat pendidikan berasrama untuk memberikan arahan dan evaluasi dari pelaksanaan, persiapan pendidikan yang sudah dimulai,” tambah pria yang akrab disapa Oki ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 10 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup

News
| Jum'at, 26 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement