Advertisement
Covid-19 Mengganas di Ponpes, Bantul Setop Kedatangan Santri dari Luar Daerah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Pemerintah Kabupaten Bantul meminta pengelola tempat pendidikan berasrama dan pesantren untuk sementara tidak menerima santri baru dan menyetop dulu kedatangan santri dari luar daerah. Upaya tersebut untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 setelah ditemukannya santri yang positif di sejumlah pesantren di Bumi Projotamansari.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis mengatakan selain di pesantren Krapyak, santri yang positif Covid-19 juga ditemukan di sejumlah pesantren di Kecamatan Piyungan, Banguntapan, Pajangan, dan Pleret. “Pondok pesantren saat ini menjadi klaster yang terus menerus dimonitor dan kita antispasi dan kita tingkatkan upaya yang harus dilakukan,” kata Helmi, saat menghadiri peluncuran Mobil Laboratorium PCR di Rumah Dinas Bupati Bantul, Jumat (6/11/2020).
Advertisement
BACA JUGA : Begini Kronologi Terungkapnya 195 Santri & Pengasuh
Helmi mengatakan khusus pesantren yang ditemukan santrinya positif Covid-19 diminta untuk melakukan karantina mandiri secara internal. Pihaknya bersama pengasuh pesantren juga sudah sepakat untuk menyetop terlebih dahulu kedatangan santri yang masih di rumah atau luar daerah, “Dengan tidak lagi mengundang santri yang saat ini belum datang,” ujar Helmi.
Dia kembali mengingatkan kepada semua pengasuh pesantren dan institusi pendidikan berasrama untuk menekankan protokol kesehatan dengan ketat, minimal menjaga jarak, memakai masker, dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Selain itu juga menjaga agar imun tetap kuat dengan makan makanan bergizi dan vitamin.
Khusus untuk karantina mandiri bagi santri yang positif Covid-19, Helmi menyatakan Pemkab siap memfasilitasi sarana dan prasarananya, misalnya kebutuhan makan selama prosses isolasi. Namun jika pesantren tidak memiliki ruang karantina yang cukup, Pemkab sudah menyediakannya.
BACA JUGA : HARIAN JOGJA HARI INI: 195 Santri Krapyak Positif Covid-19
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan jawatannya sudah mengirimkan surat ke semua pengelola pendidikan berasrama untuk menghentikan sementara kedatangan santri dan penerimaan santri baru. Selain itu pihaknya juga sudah meminta data dari masing-masing nstitusi terkait jumlah siswa untuk memudahkan screening dan testing jika diperlukan.
Menurut dia, tempat pendidikan berasrama atau pesantren menjadi rawan penularan Covid-19 karena kerumunan sulit dihindarkan. Bahkan sudah menjadi kalaster yang rawan penularan, “Lainnya ada klaster perkantoran, perusahaan swasta, klaster bank, dan klaster institusi pemerintah di luar bantul,” kata Sri Wahyu.
“Perlu ada evaluasi pendidikan berasrama. Pak Sekda sudah menghendaki untuk mengumpulkan pengelola tempat pendidikan berasrama untuk memberikan arahan dan evaluasi dari pelaksanaan, persiapan pendidikan yang sudah dimulai,” tambah pria yang akrab disapa Oki ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
Advertisement
Advertisement