Advertisement
Kurangi Tatap Muka, Pendamping PKH Diminta Gunakan Teknologi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki tantangan tersendiri dalam memberikan layanan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di tengah pandemi Covid-19. Para pendamping pun diberikan pelatihan terkait teknologi agar dapat dimanfaatkan untuk mengurangi tatap muka.
Kepala Badan Pendidikan,Penelitian dan Penyuluhan (BP3S) Sosial Kemensos Profesor Syahabuddin mengapresiasi DIY yang telah memberikan pelatihan kepada pendamping PKH, di mana pada telah menjangkau 4.371 pendamping dari berbagai provinsi di Indonesia selama 2020. Menurutnya pendamping PKH harus menjadi sumber daya manusia yang unggul dan siap dalam menghadapi dinamika perubahan di tengah pandemi Covid-19.
Advertisement
BACA JUGA : Sudah Ratusan Warga di Gunungkidul Mundur dari Program
"Kami mengapresiasi kepada BBPPKS DIY yang telah menyelesaikan pelatihan 100%, artinya meski pandemi covid, tidak mengurangi kinerja dalam mendukung pengembangan SDM,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis (3/12/2020).
Ia menambahkan, perubahan cara kerja harus dilakukan pendamping PKH seperti saat ini situasi pendemi Covid-19. Pendamping harus kreatif dalam mendampingi keluarga penerima manfaat (KPM) PKH dengan meminimalisasi terjadinya pertemuan tatap muka. Oleh karena itu pendamping PKH harus lebih melek teknologi sehingga dapat memanfaatkan IT dalam melaksanakan tugasnya mendampingi KPM.
“Pendamping harus bisa berinovasi dalam melaksanakan pertemuan peningkatan kapasitas keluarga berbasis teknologi, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini,” katanya.
BACA JUGA : Merasa Sudah Mampu, 72 Keluarga Penerima PKH
Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) DIY Murhardjani mengatakan upaya peningkaatn kompetensi pendamping PKH terus dilakukan. Pada pelatihan selama dua hari ini diikuti koordinator pendamping PKH sebanyak 60 orang untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah. Mereka akan menularkan hasil pelatihan kepada pendampingan lainnya di wilayah DIY.
“Harapannya dengan kompetensi yang dimiliki pendamping PKH bisa mendorong KPM agar bisa lulus sebagai warga miskin dan bisa mandiri,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Jasamarga Pastikan Telah Mengantongi Sertifikat Laik Operasi
- Lowongan Kerja PMI DIY: Ini Formasi dan Syarat Pendaftarannya
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
- Mbah Tupon Jadi Turut Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat Ingin Duduk Bersama Selesaikan Perbuatan Melawan Hukum
Advertisement
Advertisement