Advertisement

Ada Potensi Jebol, Aliran Air Selokan Mataram Ditutup Sementara

Lajeng Padmaratri
Rabu, 09 Desember 2020 - 13:17 WIB
Budi Cahyana
Ada Potensi Jebol, Aliran Air Selokan Mataram Ditutup Sementara Kerusakan di salah satu sisi saluran Selokan Mataram pada Rabu (9/12/2020) menyebabkan aliran air dari Bendung Karangtalun dimatikan sementara untuk identifikasi. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) menutup sementara pintu air Selokan Mataram di Bendung Karangtalun pada Rabu (9/12/2020) mulai pukul 09.00 WIB. Belum diketahui pasti sampai kapan aliran Selokan Mataram akan dimatikan.

Ketua Satgas Bencana BBWSSO Pramono mengatakan aliran air ditutup karena salah satu bagian saluran Selokan Mataram rusak. Kerusakan itu berpotensi menyebabkan jebolnya saluran di hulu bangunan saluran Van der Wijck di Dusun Beteng, Kalurahan Margoagung, Kapanewon Seyegan, Sleman.

Advertisement

BACA JUGA: Istri Gusti Prabu Dimakamkan di Makam Keluarga Kraton dengan Standar Covid-19

"Kami akan melakukan penanganan darurat secepatnya bekerja sama dengan Pemkab Sleman," ungkapnya ketika dikonfirmasi pada Rabu siang.

Saluran Selokan Mataram selama ini digunakan untuk mengairi lahan pertanian dan kolam budidaya perikanan. BBWSSO meminta pengertian semua pihak yang selama ini memanfaatkan sumber air ini.

"Kami prioritas penanganan darurat dahulu agar kerusakannya tidak melebar," ujarnya.

Menurutnya, kerusakan pada salah satu bagian saluran air ini disebabkan pengikisan di bagian dinding saluran. Untuk memastikan kerusakannya, jawatan ini mematikan saluran air.

BACA JUGA: Agus, Anak Dalang Kondang di Sleman Bawa Kabur Ratusan Juta di Kasus Jual Beli Mobil

Pramono menyatakan sudah berkoordinasi dengan BPBD Sleman, DPUPKP Sleman, serta DPUP-ESDM DIY.

BBWSSO sementara ini telah menyiapkan 15 buah geobag berukuran 2 x 2 meter. Dari informasi yang ia terima, Pemkab Sleman juga akan membantu 500 buah sandbag dan dua lembar terpal, sementara dari DPUP-ESDM DIY akan membantu 500 buah sandbag.

Sementara itu, Kepala DPUPKP Sleman, Taupiq Wahyudi mengaku belum dapat memastikan sampai kapan pematian air yang akan berdampak ke pengairan di Sleman. "Sementara ini staf kami baru cek ke lokasi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement