Advertisement
Penerapan Prokes di Pasar Bendungan Sudah Jadi Kebiasaan Baru
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Pedagang di Pasar Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulonprogo telah terbiasa dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Bahkan dari yang semula terpaksa saat ini malah risih jika prokes tidak dijalankan.
Hal itu dirasakan oleh Warsi, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Bendungan. Warsi mengatakan awalnya dirinya begitu terpaksa menjalankan prokes.
Advertisement
Namun berjalannya waktu ia mulai menyadari bahwa prokes sangatlah penting untuk dilaksanakan karena sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19. Ia takut jika penyebaran itu sampai terjadi, terlebih di Pasar Bendungan, dapat berpengaruh terhadap aktivitasnya berjualan.
"Ya yang dari awalnya kepaksa, sekarang malah jadi terbiasa. Bahkan saya sering mengingatkan kalau ada pedagang lain atau pengunjung pasar yang gak pake masker atau berkerumun," kata Warsi belum lama ini.
Pedagang lain, Sumiyati turut merasakan hal serupa. Kekinian ia berusaha untuk selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan berjaga jarak. Hal itu juga ia terapkan saat berjualan.
Meski awalnya kurang nyaman, tetapi lama-kelamaan Sumiyati bisa terbiasa. "Meskipun menjaga jarak, tapi pelayanan kepada pembeli tetap saya lakukan secara baik," ujarnya.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Kulonprogo telah mencanangkan gerakan pedagang kreatif lapangan (PKL) patuh protokol kesehatan. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak pedagang di seluruh pasar di Kulonprogo agar menerapkan protokol kesehatan.
Di samping itu, pedagang juga diharapkan bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
"Selain menjalankan protokol kesehatan, peran pedagang juga dibutuhkan untuk mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol yang berlaku, seperti wajib mengenakan masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak," kata Bupati Kulonprogo, Sutedjo.
Sutedjo mengatakan gerakan ini diinisiasi oleh Dinas Perdagangan (Disdag) Kulonprogo. Pedagang dilibatkan dalam gerakan ini karena termasuk kalangan yang kerap berinteraksi dengan masyarakat banyak. Terutama di lingkungan pasar yang dikawatirkan menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Dalam gerakan ini, Pemkab Kulonprogo melalui anggaran BTT Covid-19 juga memberikan bantuan berupa tempat cuci portabel sebanyak 100 unit. Tempat cuci tangan itu disalurkan kepada sejumlah pasar yang berada di 12 kapanewon di Kulonprogo.
Sutedjo berharap lewat gerakan ini, upaya pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 bisa lebih efektif. Masyarakat jadi lebih sadar tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Kamis 18 April 2024
- Pilkada 2024, KPU Jogja Gandeng Disdukcapil Memastikan Akurasi Data Pemilih
- Baznas Kota Jogja Luncrukan Madrasah Al-Quran bagi Difabel Tuna Netra
- Disnakertrans DIY Mengklaim Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat
- Dinkes DIY Mewaspadai Sebaran Flu Singapura
Advertisement
Advertisement