Advertisement

3.000 Tenaga Kesehatan di DIY Ikuti Vaksinasi Massal

Hery Setiawan (ST18)
Kamis, 28 Januari 2021 - 15:17 WIB
Sunartono
3.000 Tenaga Kesehatan di DIY Ikuti Vaksinasi Massal Pelaksanaan vaksinasi massal di GSP UGM, Kamis (28/1/2021). - Harian Jogja/Hery Setiawan.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN— Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama RSUP Dr. Sardjito menggelar vaksinasi massal di Grha Sabha Pramana, Kamis (28/1/2021). Sasarannya adalah tenaga kesehatan [nakes] di Provinsi DIY yang sama sekali belum mendapat jatah injeksi vaksin.

Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan menerangkan, kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat cakupan vaksinasi nakes yang bekerja di garis depan penanganan Covid - 19.

Advertisement

BACA JUGA : Terima 9.600 Dosis, Kota Jogja Genjot Vaksinasi Covid-19 

“Target utamanya kami adalah untuk memperluas cakupan vaksinasi karena nakes yang divaksin bisa lebih banyak. Selain itu, kami juga ingin mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) secara global itu bisa cepat tercapai, terutama di Yogyakarta ini,” ujarnya saat ditemui di Grha Sabha Pramana.

Vaksinasi massal itu menargetkan partisipasi sebanyak 3.000 nakes dari seluruh fasilitas layanan kesehatan di provinsi DIY. Mereka, lanjut Banu adalah nakes yang sama sekali belum memperoleh vaksinasi.

Banu menambahkan, kegiatan ini rencananya juga akan dicanangkan sebagai vaksinasi Covid - 19 kepada nakes terbanyak di Indonesia. “Nanti sore Musem Rekor Dunia-Indonesia [Muri] akan penyerahan penghargaan secara virtual. Tapi, itu bukan tujuan utamanya,” ujar Banu.

BACA JUGA : Besok, Vaksinasi Kedua Pemda DIY

Sebelum memperoleh injeksi vaksin, nakes terlebih dulu melakukan registrasi. Setelah itu, mereka melalui pos screening untuk mengecek apakah memenuhi syarat mendapat vaksin atau tidak. Bila memenuhi syarat, nakes diperkenankan mendapat suntikan vaksin.

Usai diberi vaksin, nakes tidak langsung pulang. Mereka akan menjalani observasi selama sekitar 30 menit. Observasi sendiri tujuannya untuk memantau efek samping dari vaksinasi. Bila ditemukan efek atau Kejadian Pasca Ikutan Imunisasi [KIPI], maka petugas akan mencatatnya.

Sementara itu, Septi (19) salah seorang pramu husada di sebuah rumah sakit rujukan Covid - 19 mengaku senang mendapat injeksi vaksin. Pasalnya, berkat vaksin, ia bisa lebih tenang ketika bertugas sebagai nakes yang bersinggungan langsung dengan pasien Covid - 19.

“Kadang saya suka was-was saat bertugas. Apalagi ketika ada pasien yang belum menjalani tes usap. Harapannya, setelah dapat vaksin saya bisa tetap aman dan sehat,” katanya di ruang observasi.

BACA JUGA : Kamis Lusa, Vaksinasi Covid-19 di Bantul Dimulai

Ketika ditanya soal efek vaksinasi, Septi tak merasakannya sama sekali. Selama 10 menit berada di ruang observasi, tak ada efek seperti mual maupun pusing yang timbul pada dirinya. “Saya enggak merasakan apa pun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement