Advertisement
Waspada! Sepanjang Bantaran Sungai di Kota Jogja Rawan Banjir

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- BPBD Kota Jogja intensifkan komunikasi dengan pendamping penanggulangan bencana di wilayah dalam menghadapi La Nina yang berpotensi tinggi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Alur informasi yang terstruktur diharapkan membuat informasi pencegahan bencana bisa cepat tersalurkan ke masyarakat.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kota Jogja, Bayu Wijayanto menuturkan jika semua wilayah bantaran sungai masuk kategori rawan banjir. "Untuk daerah rawan bencana cuaca ekstrem, semua wilayah bantaran sungai kami anggap rawan banjir," katanya Jumat (13/2/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Kota Jogja Antisipasi Banjir dan Tanah Longsor
Sementara daerah longsor dituturkan Bayu juga mencakup daerah bantaran sungai, terlepas ada tidaknya talut di lokasi tersebut. "Dan yang di bantaran sungai dengan talut atau pun tidak, kami anggap rawan longsor. Bencana angin kencang bisa terjadi dimana saja, mengakibatkan kerusakan rumah ataupun pohon tumbang," ujarnya.
Upaya antisipasi dan pencegahan BPBD Kota Jogja disebutkan Bayu telah mengecek sejumlah Early Warning System (EWS). Beragam peralatan kebencanaan pun juga diperiksa dan diservis. "Seperti EWS banjir di tiga sungai sudah kami cek dan peralatan kebencanaan kami cek dan servis, seperti chainsaw, genset, pompa air, armada," tuturnya.
"BPBD Kota Jogja mempersiapkan peralatan dan infrastruktur penanganan bencana. Pemantauan media sosial BMKG juga kami intensifkan. Logistik darurat juga kami sudah stok opname dan pengadaan untuk yang menipis, yaitu karung pasir," imbuh Bayu.
BACA JUGA : Banjir Setinggi Pinggang Orang Dewasa dan Rumah Longsor
Guna salurkan informasi ke wilayah dengan cepat dan akurat, Bayu menerangkan BPBD Kota Jogja ada petugas Pendamping Penanggulangan Bencana (PB) BPBD yang ada di tiap Kemantren. Sosialisasi informasi bisa dilakukan lewat media sosal atau dengan pertemuan seperti rapat. Secara rinci alur distribusi informasi dapat digambarkan mulai dari BPBD Kota jogja diteruskan ke Pendamping PB di Kemantren, lalu diteruskan ke forum pengurangan risiko bencana dan KTB.
"Setiap Kemantren memiliki forum pengurangan risiko bencana, sehingga memudahkan untuk komunikasi dengan pendamping PB BPBD. Ya jalur itu bisa [alur distribusi informasi] dan KTB juga diberikan handy talky (HT) untuk komunikasi dengan frekuensi BPBD Kota Jogja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Hanya Jerat Pasal Penculikan Terkait Kematian Kacab Bank di Jakarta
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja Hari Ini Selasa 16 September 2025
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 16 September 2025
- Cegah Cyberbullying, Pelajar DIY Dibekali Literasi Digital Komunikasi Hati
- Jadwal SIM Keliling Bantul Selasa 16 September 2025
- Jadwal DAMRI Selasa 16 September 2025: Bandara YIA ke Jogja
Advertisement
Advertisement