Advertisement

Desain Taman Budaya Sleman Disayembarakan

Sunartono
Selasa, 23 Februari 2021 - 04:57 WIB
Sunartono
Desain Taman Budaya Sleman Disayembarakan Pemberian penjelasan kepada calon peserta sayembara desain Taman Budaya Sleman, Senin (22/2/2021). - Ist.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Proses pembangunan Taman Budaya Sleman disayembarakan untuk mendapatkan hasil desain yang terbaik dari para arsitek profesional. Taman budaya yang akan dibangun di Pendowoharjo itu direncanakan menghabiskan dana sekitar Rp140 miliar.

Kepala Dinas Kebudayaan Sleman Aji Wulantara menjelaskan melalui sayembara itu diharapkan ada pengayaan materi terkait taman budaya karena harus didesain secara hati-hati agar hasilnya dapat memenuhi kaidah sebagai bangunan bernuansa Jogja. Taman Budaya ini nantinya tidak hanya sebagai tempat pertunjukan saja, namun juga ada nuansa edukasi budaya. Ia mencontohkan bangunan Joglo yang mengandung makna tentang gotong royong. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp140 miliar bersumber dari dana keistimewaan.

Advertisement

BACA JUGA : Pandemi, Taman Budaya Yogyakarta Tetap Bergeliat

“Pra desain ini, sayembara dilanjutkan dengan DED [Detail Engineering Design] baru pembangunan fisik. Target bangunan fisik antara 2022 atau 2023, kami sudah usulkan itu tergantung persetujuan anggarannya,” katanya Senin (22/2/2021).

Aji menambahkan Dinas Kebudayaan Sleman melakukan persiapan seperti pembebasan tanah dengan luas 2,2 hektare yang berada di Padukuhan Dukuh, Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman. Kawasan ini dipilih sebagai lokasi pembangunan karena akan menjadi pusat pelestarian, pemanfaatan, pembinaan kebudayaan sehingga didesain berada di Kota Sleman dan tidak jauh dari pusat pemerintahan. “Sehingga nanti bisa menjadikan ibu kota kabupaten menjadi lebih hidup,” katanya.

Ia memberikan sejumlah pakem sebagai gambaran dari peserta yang mengikuti sayembara Taman Budaya. Peserta harus bisa menterjemahkan kebagai konsep rumah Jawa yang dibangun secara modern dengan dilengkapi pendopo, pringgitan dalem ageng, gandok kiwo dalam sebuah desain.

BACA JUGA : Dipastikan Berlokasi di Pajangan, Proyek Taman Budaya

Bahwa bangunan itu nantinya bisa mencerminkan kebudayaan lebih luas dan tidak sekadar menjadi tempat pentas. Sehingga di bangunan itu nantinya bisa mendukung pengembangan dimensi kehidupan manusia dalam berkebudayaan.

“Makanya di sana masih ada sawah yang dipertahankan sehingga meskipun dibangun taman budaya tetapi edukasi tidak hilang. Intinya bangunan ini harus ada identitas yang membedakan dengan kabupaten dan kota lainnya,” ujarnya.

Sayembara desain itu dibuka dalam level nasional, akan memperebutkan hadiah sebesar Rp167 ,5 juta. Desain akan dipilih untuk juara pertama, kedua dan ketiga serta harapan satu dan harapan kedua. “Tetapi desain yang dipakai untuk menuju ke DED adalah yang juara pertama akan dipakai keseluruhan, sedangkan juara lainnya untuk melengkapi,” kata PPK Dinas PUKP Sleman Tukir.

BACA JUGA : Rp70 Miliar Danais Untuk Beli Tanah Taman Budaya

Ketua Panitia Sayembara R. Trisno Seputro mengatakan melalui sayembara diharapkan menghasilkan desain yang berbeda dibandingkan taman budaya di kabupaten lain yang sudah dibangun. Selain itu sesuai dengan kearifan lokal.

“Dalam desain harus ada pendopo dengan kapasitas 500 orang, tentu harus sesuai dengan khas Sleman baik dari bentuk bangunan maupun ornamen,” ucap pria yang juga Wakil Ketua IAI DIY ini.

Penerimaan karya sayembara mulai 22 Februari – 08 April 2021, kemudian penjurian tahap pertama pada 12 April 2021. Dilanjutkan dengan pengumuman 5 besar pada 13 April 2021 dan penjurian final direncanakan 21 April 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah

News
| Rabu, 24 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement