Advertisement
Strategi Diplomasi Budaya di Kota Yogyakarta
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Di tengah situasi pandemi yang melanda, dimana posisi Kota Yogyakarta diantara kota-kota dunia? Strategi diplomasi budaya seperti apa yang seharusnya dijalankan oleh masyarakat Kota Yogyakarta di tengah keterbukaan informasi?
Bahas tuntas tentang strategi budaya Kota Yogyakarta dikemas oleh Pemerintah kota Yogyakarta dalam agenda Bincang Budaya : Nglaras (Ngobrol Santai Memadukan Citra Karsa dan Rasa). Bincang budaya ini merupakan program persembahan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta untuk menyampaikan isu-isu kebudayaan di Kota Yogyakarta yang dikemas lebih kreatif, inovatif dan pastinya adaptif terhadap situasi pandemic.
Advertisement
Tema strategi budaya ini merupakan edisi kedua talkshow yang diproduksi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan disiarkan melalui kanal youtube-nya pada Jumat 26 Februari 2020 pukul 20.00 WIB.
Tamu Nglaras edisi ini adalah Hangga Fathana akademisi di Universitas Islam Indonesia dan Fauzie Helmy seorang fotografer ternama di Yogyakarta. Dipandu oleh Host Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti.
Pandemi telah membawa perubahan besar, konsekuensinya semua kota dan warganya harus beradaptasi dengan keadaan. Modal budaya yang luar biasa menjadi salah satu strategi untuk mengatasinya. Begitu juga diplomasi budaya dapat digunakan menjadi alat untuk memaksimalkan hubungan antar negara.
Sebagaimana kita tahu bahwa di tengah perkembangan dunia yang semakin global, niscaya kita harus menghadapi dengan sikap dan pikiran terbuka, namun tidak lupa dengan budaya sendiri yang kita miliki. Diplomasi budaya adalah suatu keharusan untuk mempertahankan jatidiri.
Sebuah kota, tidak saja dilihat dari langgam artistic arsitekturnya saja, tetapi juga dari karakteristik warganya. Hasil survey ilmiah menempatkan Jogja sebagai kota yang warganya mudah bahagia. Hal ini didukung oleh warisan budaya yang melekat di berbagai aspek, seperti: bahasa, tata krama, nilai-nilai tradisi yang penuh filosofi dan identitas jatidiri masyarakat. Ini menjadi modal bagi Kota Yogyakarta dapat memiliki posisi terpandang di kancah internasional.
Mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk mempromosikan budaya kita, melakukan internalisasi agar kita tidak tergerus dengan pengaruh budaya luar. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement