Advertisement

Bantul Bentuk 100 Sukarelawan di Tiap Dukuh untuk Atasi Covid-19

Jumali
Selasa, 02 Maret 2021 - 14:37 WIB
Budi Cahyana
Bantul Bentuk 100 Sukarelawan di Tiap Dukuh untuk Atasi Covid-19 Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul memaksimalkan keberadaan sukarelawan di 933 dukuh untuk membantu babinsa dan babinkamtibmas dalam upaya mengakselerasi penerapan 3T (tracing, testing, dan treatment).

Jumlah sukarelawan di tingkat dusun kini terus ditingkatkan. Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo mengatakan target memiliki 100 sukarelawan di tiap padukuhan adalah sebagai realisasi dari keinginan Gubernur DIY Sri Sultan HB X.

Advertisement

BACA JUGA: Jokowi Akhirnya Cabut Lampiran Perpres 10/2021 soal Investasi Miras

Saat itu, Sultan berbicara kepada bupati dan wakil bupati Bantul, Gunungkidul dan Sleman sesaat sebelum pelantikan.

"Gubernur ingin agar tiap dusun ada sukarelawan. Ini kami artikan sebagai perintah. Oleh karena itu, kami targetkan ada 100 sukarelawan di tiap dusun," kata Joko, Senin (2/3/2021).

Menurut Joko, para sukarelawan ini nantinya tidak hanya berkoordinasi dengan babinsa dan babinkantibmas, tetapi juga dengan petugas linmas dan satgas penanganan Covid-19 di tingkat dusun.

"Termasuk melakukan tracing dengan kontak erat pasien Covid-19," imbuh Joko.

Joko menyebut Pemkab akan membantu penganggaran.

"Harapannya, nantinya sukarelawan padukuhan ini juga mampu diberdayakan untuk menjadi sukarelawan pemakaman pasien juga," harapnya.

BACA JUGA: Disdikpora DIY Susun Juknis Jelang PPDB Online 2021

Ketua Umum Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (Apdesi) Bantul Ani Widayani  yang juga Lurah Sumbermulyo menyatakan di tempatnya telah ada sukarelawan di tingkat padukuhan. Ke depan, sukarelawan itu akan diberdayakan untuk pemakaman pasien positif Covid-19.

"Selama ini untuk pemakaman memang ditangani oleh Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB). Ke depan mereka [FPRB] bisa jadi tim asesmen untuk teman-teman sukarelawan," ucapnya.

Ani mengakui selama ini sukarelawan di tingkat padukuhan menggunakan anggaran swadaya yang berasal dari warga dan mitra.

"Sedangkan untuk FPRB memang ada anggaran dari APBD kalurahan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Minggu

News
| Sabtu, 20 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement