Advertisement
Kubah Lava di Tengah Gunung Merapi Terus Tumbuh, Begini Penjelasan BPPTKG

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Meski telah dinyatakan erupsi sejak 4 Januari lalu, hingga saat ini pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi masih terbilang kecil bila dibanding normalnya pertumbuhan kubah lava pada erupsi tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan pada erupsi kali ini, Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang masih terus tumbuh, meski pertumbuhannya lambat.
Advertisement
“Volume kubah lava yang berada di Barat Daya teramati sebesar 834 km kubik pada 18 Maret lalu, dengan laju pertumbuhan rata-rata 13 km kubik per hari. Sedangkan kubah lava yang berada di tengah kawah volumenya 950 km kubik, dengan pertumbuhan 12,8 km kubik per hari,” ujarnya, Selasa (23/3/2021).
BACA JUGA: IDI Tegaskan Sekolah Bisa Dibuka Jika Laju Penularan Covid-19 di Bawah 5 Persen
Menurutnya, pertumbuhan kedua kubah lava ini masih cenderung kecil. Jika melihat pada erupsi sebelumnya, pertumbuhan kubah lava Gunugn Merapi normalnya sekitar 20 km kubik per hari. “Keduanya sama masih kecil dari normalnya erupsi Merapi,” ungkapnya.
Aktivitas guguran baik awan panas guguran maupun guguran lava pada sepekan terakhir menurutnya juga tidak terlalu tinggi. Dengan data-data sejauh ini, menurutnya erupsi Gunung Merapi masih akan berlangsung secara effusive.
“Probabilitas letusan eksplosif tidak meningkat. Tidak ada tekanan magma berlebih yang mencerminkan tambahan laju suplai magma. Jarak jangkau guguran saat ini maksimal 3,2 km. Sementara kubah lava tengah kawah terus tumbuh, sehingga memungkinkan kedepan dapat terjadi guguran dan awan panas kea rah kali Gendol,” katanya.
Sampai saat ini juga belum ada rekomendasi untuk mengungsikan kembali warga lereng Merapi, baik di sisi barat daya maupun tenggara. “Daerah di luar potensi bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas dengan konsep hidup harmoni dengan Gunung Merapi,” ujarnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 km, serta pada sektor tenggara yakni di sungai Gendol sejauh 3 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Lempuyangan
- Jangan Sampai Telat, Jadwal SIM Ditlantas Polda DIY Selama Mei 2025
- Jadwal Prameks Jogja-Kutoarjo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Sleman Selama Mei 2025
Advertisement