Nekat Masuk Gunungkidul, Pemudik Diminta Isolasi dan Tes PCR
Advertisement
Harianjogja.com, WONOSARI – Dinas Komunikasi dan Informatikan Gunungkidul menyatakan hingga Minggu (2/5/2021) belum ada laporan pemudik yang pulang ke kampung halaman. Sesuai dengan Edaran dari Gubernur DIY, setiap pemudik yang nekat pulang diwajibkan tes PCR dan karantina mandiri selama lima hari.
Kepala Diskominfo Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan aplikasi di Sistem Informasi Desa (SID) untuk pendataan pemudik sejak Sabtu (1/5). Meski demikian, hingga Minggu siang belum ada data yang masuk berkaitan dengan jumlah pemudik yang pulang. “Sementara ini belum ada laporanya,” kata Kelik, Minggu (2/5/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Selama Larangan Mudik, Bus Jogja-Solo Tetap Beroperasi
Dia menjelaskan, pendataan terhadap pemudik yang pulang melibatkan tim dari masing-masing kalurahan untuk mengisi data di SID. Selain itu, para pemudik juga akan dilakukan skrening kesehatan dengan adanya kewajiban mengisi formulir kesehatan.
“Ini untuk pemantauan dan antisipasi. Saat ada yang bergejala segera memeriksakan diri ke puskesmas,” katanya.
Mantan Sekretaris Camat Rongkop ini menambahkan, pemudik yang pulang tidak hanya didata. Namun, sesuai dengan Surat Edaran Gubernur DIY No.451/8061 yang dikeluarkan 23 April lalu, juga diwajibkan melakukan tes PCR dengan biaya ditanggung masing-masing orang.
BACA JUGA : Jelang Larangan Mudik, 295 Personel Gabungan di Kulonprogo Turun ke Jalan
“Walaupun sudah memiliki hasil tes saat akan berangkat, tapi saat di Gunungkidul juga wajib tes lagi,” katanya.
Selain itu, para pemudik juga diwajibkan menjalani karantina secara mandiri selama lima hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesehatan tetap terjaga. “Ini wajib,” katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengimbau kepada para perantau untuk mengikuti anjuran pemerintah agar tidak pulang ke kampung halaman. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan diri sendiri maupun keluarga.
“Bisa ditunda sementara waktu dan pulangnya bisa dilakukan saat larangan telah dicabut,” katanya.
BACA JUGA : Mudik Lebaran, Sejumlah Mahasiswa Mulai Meninggalkan Jogja
Menurut dia, untuk menyambung tali sliahturahmi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya memanfaatkan perkembangan teknologi pada saat ini.
“Jadi tida harus pulang dulu karena bisa bertemu sapa secar online melalui berbagai vitur aplikasi di smpartphone,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
Advertisement
Advertisement