Advertisement
PPKM Level Empat Diperpanjang, Pelaku UMKM Menjerit Omzet Turun

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor terdampak pandemi Covid-19. Kebijakan Pemerintah Pusat yang tetap melanjutkan PPKM level empat hingga 9 Agustus 2021 semakin memperburuk kondisi karena omzet terus merosot.
Salah satu pelaku UMKM di Kulonprogo yang terdampak oleh pandemi Covid-19 adalah Christiyaningsih, 41, warga Kapanewon Pengasih, Kulonprogo mengatakan omzetnya selama pandemi Covid-19 dan ditambah lagi dengan diperpanjangnya PPKM level 4 menjadi momok bagi dirinya.
Advertisement
"Pendapatan saya menurun. Bahkan, hingga mencapai 30 persen. Pandemi Covid-19 memang menjadi biang keladinya. Apalagi, diterapkannya PPKM level empat ya. Dampaknya juga kami rasakan," kata Christiyaningsih pada Rabu (4/8/2021).
Omzetnya dari menjual produk olahan lidah buaya atau yang bernama latin Aloe Vera tersebut awalnya bisa mencapai Rp6 juta per bulannya. Akan tetapi, sejak adanya pandemi Covid-19 terlebih diterapkannya PPKM level empat di wilayah kabupaten Kulonprogo pendapatan Christiyaningsih menurun drastis.
"Omzet itu menurun hingga 30 persen. Omzet yang tadinya Rp6 juta, setelah pandemi Covid-19 terlebih diberlakukannya PPKM level empat pendapatan kami hanya mencapai Rp1,8 juta," kata Christiyaningsih.
Baca juga: Hingga Akhir Agustus, Pengelolaan RS Darurat Covid-19 Respati Sleman Dibiayai Pemkab
Produk olahan lidah buaya yang dibuat oleh Christiyaningsih beserta dua karyawan dan suaminya tersebut memang sudah cukup terkenal di wilayah kabupaten Kulonprogo. Produk olahan lidah buaya besutan Christiyaningsih sudah menghiasi sejumlah toko oleh-oleh di wilayah Jogja dan sekitarnya.
"Kami olah Aloe Vera menjadi cendol Aloe Vera, dodol Aloe Vera, minuman serbuk Aloe Vera, dan kemudian yang lebih awet lagi ada camilan Aloe Vera. Kami mulai usaha itu dari September 2019. Produk olahan lidah buaya kami semua di bawah merek De Cends Aloe Vera," ujar Christiyaningsih.
Sementara itu, Bambang Suryanto, 40, Kepala Pemasaran De Cends Aloe Vera mengatakan demia bertahan di tengah pandemi Covid-19, dirinya terus melakukan promosi produknya baik melalui offline maupun online. De Cends Aloe Vera sendiri mempunyai gerai yang berada di di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.
"Kami sadar betul promosi produk itu lebih signifikan hasilnya jika dilakukan secara online atau daring. Baik melalui Instagram kami yakni @decends_official. Serta, update status di WhatsApp ya," kata Bambang.
Lebih lanjut, Aloe Vera yang digunakan oleh de cends Aloe Vera khusus menggunakan jenis Sinensis. Sedangkan, Aloe Vera yang khusus digunakan untuk kosmetik sendiri berjenis barbadensis.
"Limbah Aloe Vera juga masih bisa dimanfaatkan untuk dibuat sejumlah produk. Seperti kulit Aloe Vera yang bisa dijadikan sebagai teh. Prosesnya mudah ya. Dikeringkan dulu, setelah itu dioven. Setelah matang, kemudian ditumbuk hingga menjadi serbuk dan siap disajikan," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Keberangkatan 29 Calon Pekerja Migran Ilegal Hendak ke Timur Tengah Digagalkan di Bandara Kertajati
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Afirmasi Bermasalah, Pemda DIY akan Evaluasi SPMB SMA-SMK
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Naik dari Stasiun Palur sampai Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 5 Juli 2025
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini dari Stasiun Tugu Jogja sampai Stasiun Palur, Sabtu 5 Juli 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025
Advertisement
Advertisement