Advertisement

Promo November

Warga Pucanganom Jaga Biota dan Vegetasi untuk Kelestarian Sungai

Lugas Subarkah
Selasa, 07 September 2021 - 04:57 WIB
Sunartono
Warga Pucanganom Jaga Biota dan Vegetasi untuk Kelestarian Sungai Warga Pucanganom mengarak gunungan dalam Merti Kali Ndolo dan Belik Sukun, Minggu (5/9/2021). - Harian Jogja/Lugas Subarkah.

Advertisement

Harianjogja.com, NGEMPLAK--Sebagai upaya menjaga kelestarian sungai agar terus memberi manfaat bagi masyarakat di sekitarnya, warga Dusun Pucanganom, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, menggelar Merti Kali Ndolo dan Belik Sukun, Minggu (5/9/2021).

Merti Kali dimulai ba'da asar, dengan menharak gunungan berisi buah dan sayur, melewati jembatan yang membelah Kali Ndolo. Sesampainya di Belik Sukun yang berada di pinggir Kali Ndolo, gunungan didoakan.

Advertisement

BACA JUGA : Merti Kali Bedog Cita-citakan Wisata Susur Sungai

Doa dilakukan oleh tokoh agama lintas iman, meliputi Kristen, Katolik, Islam dan Hindu, yang mewakili agama masyarakat sekitar. Setelah didoakan, buah dan sayur dalam gunungan dibagikan dan seluruh peserta makan sego gurih.

Dukuh Pucanganom, Hariyanto, menjelaskan pada kondisi normal biasanya gunungan diperebutkan, namun untuk menjaga protokol kesehatan, maka kali ini dibagikan. "Ini agenda tahunan setiap suro akhir-akhir," ujarnya.

Merti Kali merupakan wujud rasa syukur dari manusia kepada Tuhan atas segala kebaikan yang telah diberikan, khususnya air sebagai sumber kehidupan. Kedua, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi.

"Kita sebagai manusia kalau bisa saling bersilaturahmi dengan sesama mahluk ciptaan Allah, entah hewan, tumbuhan dan yang lainnya. Kalau sudah terjalin hubungan yang baik, misal ada apa-apa bisa terkendali," ungkapnya.

BACA JUGA : Digelar Tanpa Kirab, Merti Kali Code Tahun Ini Tetap Khidmat

Ketua Forum Komunitas Sungai Sleman, AG Irawan, menuturkan saat ini komunitas bersama masyarakat sedang memulai upaya pelestarian sungai. Indikator sungai lestari yakni vegetasi asli sungai seperti gayam, bambu dan aren masih ada.

"Itu vegetasi asli pinggir sungai untuk menjaga kualitas air sungai tetap baik, menahan erosi dan menjaga ketersediaan mata air. Kualitas air juga ditentukan oleh keberadaan biota air, seperti wader, tawes, kepek," ungkapnya.

Di Sleman kata dia, telah melarang penebaran ikan invasif yang bisa menjadi predator bagi ikan asli sungai, seperti nila, lele dumbo dan bawal. "Tugas manusia adalah merawat vegetasi, melestarikan biota dan menjaga mata air," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya

News
| Jum'at, 22 November 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement