Advertisement

Kasus Menurun, RS di Gunungkidul Kurangi Bed Perawatan Covid-19

David Kurniawan
Jum'at, 17 September 2021 - 06:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kasus Menurun, RS di Gunungkidul Kurangi Bed Perawatan Covid-19 Ilustrasi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Tren kasus yang menurun membuat rumah sakit rujukan ikut mengurangi tempat tidur perawatan Covid-19. Hal ini terlihat di RSUD Wonosari yang mengurangi dari 83 tempat tidur menjadi 39 tempat tidur.

Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati mengatakan, adanya penurunan kasus corona berdampak terhadap tingkat keterisian ruang perawatan. Untuk saat ini ada 17 pasien bergejala yang sedang menjalani perawatan.

Advertisement

“Sudah jauh berkurang. Dulu pada saat kasus tinggi, tempat tidur hampir penuh dan pasien harus mengantre,” katanya, Kamis (16/9/2021).

Meski demikian, kondisi sekarang lebih terkendali karena banyak tempat tidur perawatan yang kosong. Oleh karenanya, jumlah tempat tidur dikurangi dari 83 unit menjadi 39 unit.

Heru memastikan, penyediaan tempat tidur ini sangat situasional. Pada saat ada lonjakan kasus, maka manajemen siap menambah kapasitas perawatan sehingga pasien yang membutuhan perawatan dapat tertampung. “Mudah-mudahan bisa lebih terkendali lagi sehingga tidak ada lonjakan kasus,” katanya.

Baca juga: Warga Terdampak Tol Jogja-Solo Bingung karena Punya Sisa Lahan Segitiga yang Tak Diganti Rugi

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pada Kamis ada tambahan delapan kasus positif baru sehingga total berjumlah 17.262 orang yang terpapar virus corona. Dari jumlah ini, sebanyak 16.413 orang sudah dinyatakan sembuh dan 1.009 orang dinyatakan meninggal dunia karena corona.

“Selain ada tambahan kasus baru, hari ini juga ada tambahan pasien sembuh sebanyak 20 orang. Sedangkan yang meninggal dunia tidak ada,” katanya.

Dewi mengakui, penularan corona dalam tren menurun. Meski demikian, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati karena sewaktu-waktu ada potensi lonjakan kasus penularan. Oleh karenanya, masyarakat diharuskkan tetap disiplin menjalankan protokol keseheatan. “Tidak boleh bosan karena dengan terus menaati protokol kesehatan, maka potensi terpapar virus bisa ditekan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement