Program Padat Karya di Bantul Perlu Digenjot

Advertisement
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Sugeng Sudaryanta, mengatakan program padat karya perlu terus digenjot di tahun depan karena program tersebut menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk menambah penghasilan di tengah panemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Sugeng mengatakan padat karya program nyata bagi masyarakat yang mungkin kurang pendapatan atau bahkan mungkin tidak ada pekerjaan karena dampak pandemi Covid-19. Karena padat karya adalah masyarakat langsung yang mengerjakan. “Ada dua keuntungan dengan program padat karya, yakni infrastrukturnya terbangun dan masyarakatnya juga mendapat bayaran,” kata Sugeng, Selasa (30/11/2021).
Advertisement
Karena itulah pihaknya mengawal program padat karya tetap dilaksanakan tahun depan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Selain dari Pemkab, anggota Komisi D yang membidangi tenaga kerja, pendidikan, dan kesehatan ini juga tidak segan mengalokasikan dana aspirasinya untuk padat karya, seperti pembuatan cor blok, talut, dan bangket, serta saluran irigasi.
Terlebih di daerah pemilihannya yang melingkupi Kapanewon Pandak, Pajangan, Srandakan, dan Sanden masih banyak infrastruktur yang perlu dibenahi, “Infrastruktur di Dapil 5 masih banyak kurang karena lokasi gunung cepat rusak, di gunung tanah labil banyak air cepat banjir gampang rusak aliran untuk pembuangan perlu sekali dibantu,” ujar Sugeng.
Selain padat karya dan pembangunan infrastruktur, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menyoroti persoalan layanan pendidikan dan kesehatan yang masih perlu ditingkatkan. Menurut dia selama masa pandemi ini bisa dikatakan kehilangan satu generasi karena sekolah tidak maksimal, tidak bisa pembelajaran tatap muka (PTM), terutama bagi sekolah dasar (SD).
Belajar jarak jauh (PJJ) berbeda dengan tatap muka, karena guru tidak bisa memantau langsung kondisi siswa, bahkan saat ada tugas guru tidak mengetahui yang mengerjakan siswa atau orang tua, namun kebanyakan adalah orang tua, “Jadi ang sekolah bukan anaknya tapi orang tuanya,” kata Sugeng.
Selain itu, Sugeng juga tengah memperjuangkan aspirasi masyarakat gedung pertemuan, gedung budaya, sarana dan prasarana olahraga untuk memberdayakan para anak muda. Pria kelahiran 24 Juni 1968 ini harus memperjuangkan karena ia menyadari bisa duduk di kursi legislatif berdasarkan dorongan masyarakat.
Latar belakang Sugeng adalah sebagai pengusaha ayam petelur, kemudian beralih pada bisnis olahan makanan oleh-oleh seperti geplak dan bakpia yang masih berjalan sampai saat ini. Pada 2014 lalu ia diminta oleh masyarakat dan partainya untuk maju dalam pileg. Permintaan masyarakat itu karena Sugeng dianggap mampu menyalurkan aspirasi masyarakat. Sugeng mengawali karier politiknya dari ketua ranting hingga ketua pimpinan anak cabang (PAC) PDIP. Meski pengurus ia tidak berambisi untuk menjadi anggota dewan, namun karena banyak yang mendorong akhirnya dia mau mencalonkan diri dari Dapil 5.
“Prinsip saya memang ingin bermanfaat buat orang banyak untuk keluarga dan masyarakat,” katanya. Ayah dari dua anak dan dua cucu ini berkomitmen untuk mengawal aspirasi masyarakat khususnya di dapilnya dan umumnya untuk masyarakat Bantul agar makmur, cerdas, dan sejahtera. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kominfo Diminta Berhati-hati Merumuskan Subsidi PNBP Operator
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Ini Jadwal dan Cara Beli Tiket KA Bandara YIA, Sabtu 30 September 2023
- Pengin ke Bandara Naik Bus DAMRI? Simak Jadwal dan Titik Berangkatnya di Sini
- Keliling Jogja Mudah dan Murah, Catat Rute dan Tarif Trans Jogja
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 30 September 2023
- Jogja Spoor Festival Jadi Daya Tarik Wisata Perkeretaapian
Advertisement
Advertisement