Advertisement

Bantul Bentuk Food Estate, Ini Lokasinya

Ujang Hasanudin
Senin, 20 Desember 2021 - 19:07 WIB
Budi Cahyana
Bantul Bentuk Food Estate, Ini Lokasinya Petani di Dusun Nawungan, Selopamioro, Imogiri, Bantul memanen bawang merah organik, Jumat (22/6/2018) lalu. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul akan membentuk kawasan food estate atau lumbung pangan di sejumlah wilayah di Bumi Projotamansari. Food estate adalah salah satu program yang fokus di tiga sektor yakni pertanian, industri, dan pariwisata. 

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan pembangunan difokuskan di sektor yakni industri, pertanian dan pariwisata karena ketiga sektor tersebut menduduki tiga besar produk domestik regional bruto (PDRB) sekaligus memiliki populasi yang besar di Bantul.

Advertisement

BACA JUGA: Hujan Angin, Sejumlah Rumah Warga di Sleman Rusak Tertimpa Pohon Tumbang

Selain itu, ketiga sektor ini juga memiliki daya dukung yang tinggi baik dari Pemkab Bantul, Pemda DIY serta Pemerintah Pusat, sehingga jika terus dikembangkan akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin konkretkan program ini mulai dari yang sudah memiliki daya dukung, salah satunya kawasan food estate di Nawungan di mana untuk lahan produksi sudah ada, produksi sudah berjalan dan kami tambah sarana produksi pascapanen,” kata Halim saat memberikan arahan dalam acara Desiminasi Penyusunan Dokumen Roadmap Pengembangan Sektor Industri, Pertanian dan Pariwisata di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Senin (20/12/2021).

Menurut Halim, konsep food estate tak hanya diterapkan di Nawungan, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, tetapi juga daerah lain di antaranya di Kapanewon Sanden dan Kretek. Menurut dia, food estate merupakan program ril yang dimulai dari hal-hal yang sudah ada daya dukungnya.

Ia mencontohkan program food estate di Nawungan. Di dusun ini ada lumbung pangan berupa ratusan hektare tanaman bawang merah. Hasil pertanian tersebut bisa diolah, salah satunya menjadi brambang goreng yang dijual ke perusahaan.

 “Off taker, kelompok tani dan pemerintah menjadi tiga pihak yang akan mengawal industri pertanian hulu sampai hilir. Di saat bersamaan Dinas Pariwisata masuk untuk mengembangkan agrowisata,” katanya.

BACA JUGA: Jadi Pekerja Seks, Selebgram Ditangkap Saat Berhubungan Intim di Hotel di Semarang

Lurah Selopamioro, Sugeng Suryanto mengaku sudah mengetahui jika Dusun Nawungan ditetapkan sebagai food estate, yakni menjadi pusat pertanian bawang merah. Lahan tersebut setiap tahun memang ditanami bawang merah.

Di Dusun Srunggo II, Selopamioro akan dikembangkan untuk tanaman lain seperti jambu kristal. “Selain itu saat ini dikembangkan wisata di Bukit Dermo, Nawungan. Untuk masterplan sudah dianggarkan Rp42 miliar,” kata Sugeng.

Dana tersebut digunakan untuk membuat jalur wisata dan sejumlah daya dukung lain seperti jalur jip wisata dan warung makan. Ia mengklaim masyarakatnya sudah setuju lahannya dijadikan kawasan food estate dan agrowisata untuk kemakmuran bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement