Advertisement
Mulai Senin Depan, Pemkab Bantul Berlakukan PTM 50% di Semua Sekolah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) di Bantul akan dikurangi kapsitasnya dari yang tadinya 100% menjadi 50% dari total kapasitas. Kebijakan tersebut mulai berlaku per Senin, pekan depan.
“Kami sudah sampaikan Surat Edaran ke sekolah-sekolah besok Senin tanggal 7 Februari 2022 kita kembali PTM terbatas hanya 50 persen[dari total kapasitas siswa],” kata Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko, saat dihubungi Jumat (4/2/2022).
Isdarmoko mengakui kebijakan pengurangan kapasitas PTM tersebut seiring tingginya penularan Covid-19 di Bantul. Sesuai intruksi Menteri Pendidikan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) bahwa pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 harus mengedepankan kesehatan dan keselamatan siswa, guru, tenaga kependidikan, maupun orang tua siswa.
Saat ini kasus Covid-19 di Bantul tengah meningkat sehingga perlu kewaspadaan kembali termasuk di sekolah-sekolah untuk memperketat kembali protokol kesehatan, “Terlebih ada varian baru Omicron yang penularannya cepat harus hati-hati, harus waspada,” kata Isdarmoko.
Baca juga: Tok! Pemda DIY Putuskan PTM 50 Persen untuk Sekolah di Atas 200 Siswa
Lebih lanjut Isdarmoko mengatakan sejauh ini belum ada penularan klaster dari sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Yang terjadi adalah klaster sekolah tingkat sekolah menengah atas (SMA). Sebagaimana diketahui SMA, SMK dan sederajat di bawah naungan Pemda DIY.
Namun demikian, Isdarmoko menyebut ada salah satu siswa SD yang positif Covid-19, namun bukan klaster dari sekolah, melainkan dari orang tuanya, “Setelah dilacak itu bukan klaster sekolah. Itu karena dari orang tuanya,” ujar Isdarmoko.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memastikan Pemkab tidak akan menutup mutlak PTM yang sudah berjalan, melainkan dikurangi kapasitasnya seperti sebelum-sebelumnya, “Prinsip tidak menghentikan tatap muka, yang penting nanti dikurangi [kapasitasnya],” kata Halim. Namun demikian jika ada sekolah yang terpapar, kata Halim, maka sekolah yang bersangkutan akan ditutup sementara PTM-nya namun tidak menutup PTM di sekolah lainnya.
Halim menyatakan tingginya kasus Covid-19 di Bantul saat ini karena diduga atau probable Omicron. Namun yang terpapar juga rata-rata tanpa gejala atau OTG sehingga tidak terlalu parah dan cukup melakukan isolasi selama seminggu di rumah tanpa harus diisolasi di rumah sakit.
“Sampai sekarang yang terpapr Covid-19 itu tanpa gejala. Rata-rata tanpa gejala sehingga tidak diperlukan penanganan khusus sampai sekarang belum diperlukan penanganan khusus cukup isolasi di rumah insyaallah seminggu sembuh,” ucap Halim.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bantul terjadi penambahan kasus positif Covid-19 per Kamis (3/2/2022) sebanyak 36 kasus sehingga total kasus positif di Bantul 57.594 kasus. Saat ini kasus aktif di Bantul atau yang menjalani isolasi sebanyak 149 orang.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Asteroid Berbahaya Berukuran Raksasa Mendekati Bumi Pekan Depan
Advertisement

Unik, Negara Ini Punya Pulau Kucing, Jumlah Anabul Lebih Banyak dari Manusia
Advertisement
Berita Populer
- Kepemilikan Belum Jelas, Tanah Tutupan Jepang Terancam Tak Terima Ganti Rugi Proyek JJLS
- Siswa dari SMP Negeri di Jogja Ini Raih Nilai ASPD Tertinggi, Jawaban Soal Nyaris Sempurna
- Terungkap! Perempuan Meregang Nyawa di Mobil Diduga Kuat karena Tenggak Sianida
- Oknum Satpol PP Jogja Akhirnya Terbukti Gratifikasi, Inspektorat Siapkan Rekomendasi Sanksi
- Lindungi Pelaku UMKM, Pemkab Bantul Gandeng PT Pos Indonesia
Advertisement
Advertisement