Advertisement

53 Desa di Sleman Masuk Zona Merah Covid-19

Abdul Hamied Razak
Selasa, 08 Februari 2022 - 17:47 WIB
Bhekti Suryani
53 Desa di Sleman Masuk Zona Merah Covid-19 Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Lonjakan penyebaran Covid-19 sudah tersebar hampir 70% di wilayah Sleman. Sebanyak 53 desa atau kalurahan dari 86 kalurahan di Sleman masuk zona merah. Dibutuhkan kewaspadaan masyarakat namun tidak perlu panik.

Berdasarkan peta epidemiologi tingkat kalurahan yang diterbitkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman per 6 Februari 2022, sebanyak 53 kalurahan atau 61,6% masuk dalam zona merah atau beresiko tinggi penularan. Pekan lalu, Dinkes mencatat 21 kalurahan yang masuk zona merah di Sleman. Jika dibandingkan pekan lalu, jumlah kalurahan masuk zona merah saat ini mengalami kenaikan hampir 3 kali lipat.

Advertisement

Adapun desa zona oranye saat ini hanya dua kalurahan, yakni Nogotirto (Gamping) dan Wukirsari (Cangkringan). "Iya (data itu) benar," kata Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama, Selasa (8/2/2022).

BACA JUGA: Setelah 13 Tewas di Bukit Bego, Pemda DIY Masih Ragu Melarang Bus Wisata Naik ke Mangunan

Desa dengan zona kuning terdapat 15 kalurahan, meliputi Banyuraden (Gamping), Bimomartani (Ngemplak), Jogotirto, Kalitirto, Sendangtirto, Tegaltirto (Berbah) Margoagung, Margodadi, Margokaton, Margoluwih, Margomulyo (Seyegan), Sendangagung, Sumberagung, Sumberarum (Moyudan), Umbulmartani (Kalasan).

"Hanya 16 kalurahan masuk dalam zona hijau dan 53 kalurahan lainnya masuk dalam zona merah," kata Cahya.

Untuk desa dengan zona hijau ada 16, meliputi Banyurejo, Bokoharjo, Gayamharjo, Glagaharjo, Merdikorejo, Pondokrejo, Sambirejo, Sendangarum, Sendangsari, Sindumartani, Sumberadi, Sumberrahayu, Sumbersari, Tambakrejo, Tlogoadi, Wukirharjo. "Untuk kalurahan yang tidak disebutkan di atas, masuk dalam zona merah," kata Cahya.

Dijelaskan Cahya, penambahan kasus Covid-19 di Sleman selain klaster sekolah juga didominasi hasil skrining pelaku perjalanan. Agar penambahan kasus Covid-19 tidak semakin meluas, maka diperlukan sinergitas antar berbagai elemen. "Kami tengah gencar melakukan vaksinasi, baik bagi anak maupun vaksinasi booster, terutama lansia," katanya.

Cahya berharap agar masyarakat bisa saling mengingatkan untuk penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M. "Tidak perlu resah tetapi harus tetap waspada terhadap kenaikan kasus Covid-19 yang akan terjadi dalam tiga pekan ke depan. Yang penting jaga diri, jaga keluarga dan jaga lingkungan dengan prokes dan 5 M," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Temukan 3 Proyektil Peluru di Jasad Wanita Korban Penembakan di Kapus Hulu Kalbar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement