Advertisement
Bahan PCR Langka di Tengah Lonjakan Covid-19 di DIY, Pemeriksaan Sampel Diseleksi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemda DIY terus berusaha mengupayakan ketersediaan reagen untuk pemeriksaan PCR S-Gene Target Failure (SGTF) dan Whole Genome Sequencing (WGS). Pemeriksaan sampel pun dilakukan secara selektif.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan Pemda DIY sudah berusaha mencari informasi terkait penyedia pasokan reagen untuk pemeriksaan SGTF dan WGS. Namun secara nasional banyak yang membutuhkan.
Advertisement
“Sudah beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan, BBTKLP mencoba mencari tempat yang ada pasokan reagen, tetapi memang secara nasional ada kesulitan karena sebagian besar memakai,” katanya, Selasa (15/2/2022).
Ia menambahkan reagen tersebut sebenarnya didapatkan secara impor, sehingga pasokannya sangat tergantung suplai dari negara produsen. Sembari menunggu pasokan, saat ini pemeriksaan SGTF dan WGS pun dilakukan secara selektif.
BACA JUGA:Pesta Malam Valentine di Sebuah Kafe di Banguntapan Dibubarkan Aparat
“Kami upayakan memanfaatkan sisa reagen yang ada secara efektif. Artinya yang kita lakukan pemeriksaan yang betul-betul [sampel] terseleksi. Kecuali hasil tracing kami juga menyediakan bagi skrining secara ketat. Itu yang bisa kita lakukan karena memang di pasaran sekarang banyak yang kosong,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran Dirjen P2P No. 891/2022 tentang Percepatan Diagnosis Covid-19. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa Rapid Diagnostic Test Antigen (RDT-Ag) menjadi alternatif penegakan diagnosis apabila terjadi keterbatasan dalam kapasitas pemeriksaaan metode deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification Test). Dengan demikian jika positif antigen sudah dianggap positif Covid-19 dan masuk dalam data penambahan kasus positif.
“Iya [tes antigen positif] masuk dalam catatan di data NAR [New All Record],” kata Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie.
Baskara Aji menilai akan lebih baik jika pihak yang berkompeten di laboratorium memutuskan bahwa positif antigen dengan CT tertentu masuk dalam kategori probable omicron. Sehingga penanganan bisa dilakukan cepat dengan standar pasien terpapar varian omicron meski sebenarnya secara umum sama.
“Jangan sampai justru terjadi pemborosan terlalu banyak yang kita tes untuk WGS sementara tingkat probabilitasnya rendah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Layak Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Advertisement