Jogja Bakal Jadi Tuan Rumah Forum G20 untuk Sektor Ketenegakerjaan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X memastikan DIY bersiap untuk menjamu tamu dalam perhelatan rangkaian G20. Forum G20 merupakan kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).
Sultan HB X bertemu dengan Menaker Ida Fauziyah membahas terkait pembahasan sektor ketenagakerjaan atau Employment Working Group (EWG) rangkaian G20 di Kompleks Kepatihan, Kamis (24/2/2022).
Advertisement
Sultan HB X menyatakan terkait kesiapan DIY menerima kunjungan tamu dari anggota G20, telah menunjuk Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji dan tim untuk melakukan koordinasi dengan Sekjen Kemenaker. Hal itu untuk memastikan kebutuhan apa saja yang perlu disiapkan DIY dalam menjamu para tamu tersebut. Rencananya untuk sektor ketenagakerjaan akan berlangsung di DIY pada 10-12 Mei 2022 mendatang, sedangkan untuk sektor lingkungan hidup pada 22-24 Maret 2022 mendatang.
BACA JUGA: Rekor! Hari Ini DIY Catatkan Kasus Covid-19 Tertinggi Melampui Delta
“Kami hanya memfasilitasi saja, apa yang dibutuhkan kami siapkan, yang pokok adalah [pemerintah] pusat, DIY hanya memfasilitasi,” kata Sultan usai bertemu Menaker Ida Fauziyah, Kamis (24/2/2022).
Dalam kesempatan itu berbagai persoalan ketenagakerjaan akan dibahas di Jogja bersama para menteri tenaga kerja negara anggota G20. Dalam pertemuan itu akan ada diskusi hingga usulan dan kesepakatan terkait materi apa yang akan dibawa dalam pimpinan negara di G20 berlangsung di Bali.
“Jadi mereka itu punya aktivitas untuk antar negara untuk hadir misalnya masalah tenaga kerja bagaimana masalah ketenagakerjaan Indonesia mengusulkan, apa negara anggota lain akan mengusulkan EWG. Dari semua negara anggota G20 usulannya kesepakatannya apa tenaga kerja itu yang diangkat pada waktu pimpinan negara ada di Bali. Ini menyelesaikan materi yang dibahas atasannya,” ujarnya.
Menaker Ida Fauziyah menyatakan EWG akan membahas empat isu prioritas antara lain penciptaan kerja yang berkelanjutan menuju perubahan kerja, pasar tenaga kerja inklusif dan pekerjaan layak untuk penyandang disabilitas. Selain itu pengembangan kapasitas manusia untuk pertumbuhan berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas dan penyesuaian perlindungan tenaga kerja yang lebih efektif dan ketahanan tenaga kerja.
Ia mengungkap alasan pertemuan itu di Jogja karena menyesuaikan dengan isu yang dibahas. Menurutnya DIY menjadi salah satu provinsi yang memiliki konsentrasi mengembangkan UMKM serta melahirkan lapangan pekerjaan. Selain itu DIY memiliki komitmen yang baik dalam memberikan kesempatan pekerjaan kepada penyandang disabilitas.
“Kami berharap dukungan dari Gubernur DIY agar pelaksanaan EWG berjalan dengan baik, saat itu kami akan memamerkan UMKM yang mampu bertahan di era pandemi bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” katanya.
Sedangkan isu terkait peningkatan kompetensi dengan mendatangi komunitas serikat pekerja atau buruh di DIY. Delegasi juga akan diajak ke Balai Latihan Kerja yang mampu menjadi BLK melahirkan kompetensi baru. “Atas dasar itu kami memilih DIY sebagai tuan rumah untuk pertemuan EWG,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement