Advertisement
Merapi Bergolak, Wisata Bunker Kaliadem dan Penambangan Pasir Ditutup Sementara

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan mengatakan berdasarkan hasil koordinasi BPBD Sleman, Pemerintah Kalurahan Glagaharjo dengan BPPTKG, aktivitas gunung sudah mulai melandai, warga yang melakukan evakuasi mandiri dipersilakan untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Warga beraktivitas seperti biasa. Aktivitas dan akses penambangan material golongan C tutup sementara. Wisata bunker Kaliadem Kepuharjo Cangkringan tutup sementara," katanya, Kamis (10/3/2022).
Advertisement
Berdasarkan rekomendasi BPPTKG, lanjutnya, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi. BPBD Sleman, katanya bersama Pemerintah Kalurahan Glagaharjo dan relawan melakukan beberapa upaya sesuai rekomendasi BPPTKG Yogyakarta terkait daerah bahaya 5 Km di wilayah lereng Gunung Merapi.
Baca juga: Tak Hanya Sleman, Warga Klaten Juga Mengungsi Akibat Merapi
Saat terjadi APG sejauh 5km, relawan membatu warga melakukan evakuasi mandiri ke barak Balai Kalurahan Glagaharjo Cangkringan, dengan jumlah pengungsi. Sebanyak 193 Jiwa terdiri dari Dewasa 114 jiwa, Lansia 38 jiwa, Anak/Balita 40 Jiwa dan Ibu Hamil 1 jiwa diungsikan ke lokasi yang aman.
"Kami terus melakukan pemantauan dampak awan panas guguran gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan," katanya.
Sebanyak 193 warga terdiri dari lansia, anak-anak, ibu hamil dan warga lainnya sempat mengungsi ke Barak Pengungsian di Glagaharjo, Cangkringan, Kamis (10/3/2022) dini hari. Warga mengamankan diri ke lokasi setelah terjadi awan panas guguran (APG) sejauh 5km dari puncak Merapi.
Carik Glagaharjo Joko Purwanto mengatakan warga yang sempat pengungsi ke barak pengungsian sebanyak 193 orang. Seiring melandainya kondisi Merapi, katanya, saat ini warga sudah meninggalkan barak pengungsian yang berada di Kalurahan Glagaharjo.
"Tadi malam ada 193 warga yang turun, tapi saat ini semua sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya saat dihubungi Harian Jogja, Kamis (10/3/2022).
Dia mengatakan seluruh SOP terkait dengan mitigasi bencana erupsi Merapi berjalan dengan baik. Meski kondisi Merapi mulai melandai, namun warga tetap waspada jika sewaktu-waktu terjadi perubahan kondisi Merapi. "[Mitigasi bencana Merapi] sudah berjalan. Semoga tetap mandali," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tiba di Polda Metro Jaya, Jokowi Laporkan Langsung soal Tudingan Ijazah Palsu
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- BPN Bantul Blokir Internal Sertifikat Mbah Tupon dan Panggil Notaris yang Terlibat
- Jalan Rusak Menuju Padukuhan Jorong di Purwosari Gunungkidul Belum Bisa Diperbaiki, Ini Alasannya
- Pembebasan Pajak LP2B di Bantul Mulai Diterapkan Tahun Depan
- Perluasan ITF Niten Ditolak Warga, Bupati Bantul Perintahkan Hal Ini
- Jaga Keamanan Aksi Hari Buruh, Polresta Jogja Turunkan 924 Anggota Polisi
Advertisement
Advertisement