Advertisement

Promo November

2022, Enam Kasus Malaria Ditemukan di Kulonprogo

Hafit Yudi Suprobo
Jum'at, 25 Maret 2022 - 10:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
2022, Enam Kasus Malaria Ditemukan di Kulonprogo Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sebanyak enam kasus malaria ditemukan di awal tahun 2022. Kasus malaria di Kulonprogo rata-rata didominasi terjadi di wilayah Pegunungan Menoreh. Masyarakat diminta untuk mengantisipasi gigitan nyamuk dengan membasmi potensi sarang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo Rina Nuryati mengatakan sebanyak enam kasus malaria di Kulonprogo terjadi di sejumlah kapanewon yang berada di gugusan perbukitan Menoreh. Malaria masih menjadi salah satu penyakit yang diantisipasi penyebarannya di wilayah bumi binangun.

Advertisement

"Persebaran kasus malaria terjadi di wilayah pegunungan menoreh ya. Yakni, di wilayah Kokap dengan jumlah kasus sebanyak dua. Kapanewon Samigaluh sebanyak dua kasus. Kapanewon Pengasih sebanyak satu kasus. Terakhir, di Girimulyo sebanyak satu kasus," ungkap Rina pada Jumat (25/3/2022).

Dikatakan Rina, berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan, kasus malaria di Kulonprogo masih menunjukkan fluktuasi. Sejak tahun 2019 sampai tahun 2022 kasus malaria mengalami lonjakan maupun penurunan. Masyarakat diminta untuk mewaspadai terjadinya penularan malaria.

"Berdasarkan catatan kami di tahun 2019 kasus malaria ditemukan sebanyak 18 kasus. Tahun 2020 ditemukan sebanyak tujuh kasus. Selanjutnya, di tahun 2021 ditemukan sebanyak 16 kasus. Di tahun 2022 ini total sampai saat ini ditemukan sebanyak enam kasus. Sejak 2019 sampai dengan 2022 tidak ditemukan kasus meninggal dunia," imbuh Rina.

Baca juga: Viral Kuda Andong Malioboro Tertunduk Lesu Kehujanan, Warganet Merasa Kasihan

Upaya antisipasi penyebaran malaria terus dilakukan oleh Rina dan jawatannya. Seperti upaya edukasi maupun sosialisasi terhadap masyarakat yang tinggal di wilayah yang kerap terjadi kasus malaria terkait dengan antisipasi malaria. Upaya surveilens migrasi terhadap warga yang berasal dari wilayah endemik malaria juga terus dilakukan.

"Surveilans migrasi terus kita lakukan ya. Warga kami minta untuk melaporkan segera jika ada warga dari daerah endemik (malaria). Edukasi ke masyarakat di daerah menoreh untuk tidak keluar rumah di malam hari atau kalau terpaksa ada kegiatan malam memakai repelen. Kami juga meminta agar warga memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di tempat-tempat perindukan. Serta, memakai kelambu di malam hari," ungkap Rina.

Target Dinas Kesehatan Kulonprogo yang sebelumnya mencanangkan bahwa wilayah bumi binangun terbebas dari malaria di tahun 2021 memang belum terealisasi. Oleh karena itu, peran serta Juru Malaria Desa (JMD) dalam mengantisipasi kasus malaria terus diperkuat.

"JMD sangat berperan terutama di daerah menoreh dalam upaya deteksi dini surveilans migrasi dan pengambilan sampel darah malaria. Masyarakat juga kami minta untuk ikut dalam upaya menekan kasus malaria," jelas Rina.

Bupati Kulonprogo Sutedjo angkat suara terkait dengan masih ditemukannya kasus malaria di Kulonprogo. Ia mengimbau agar masyarakat juga menaruh perhatian terhadap sejumlah penyakit yang berpotensi timbul, terlebih saat musim penghujan seperti saat ini.

"Selain pandemi Covid-19, masyarakat juga kami minta untuk mengantisipasi terjadinya potensi penyakit demam berdarah, leptospirosis, tifus dan malaria, yang kembali menyerang warga Kulonprogo. Saya harap nakes juga aktif dalam melaksanakan pemeriksaan medis maupun sosialisasi," terang Sutedjo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement