Advertisement

Anak Down Syndrome Memiliki Kelebihan Tersendiri

Herlambang Jati Kusumo
Sabtu, 26 Maret 2022 - 14:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Anak Down Syndrome Memiliki Kelebihan Tersendiri Kiri ke kanan, Anak Down Syndrome, Fithrunnada Salma Shabrina, Orang tua perwakilan dari Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) DIY, Luthfi Fatmawati , Marketing & Communication Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Maria Perwitasari, Kepala UPT Layanan Disabilitas Pendidikan Yogyakarta, Aris Widodo, dan Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Basuki, di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta. - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Setiap anak dengan down syndrome memiliki bakat tersendiri. Hal tersebut perlu didukung dan didorong oleh berbagai pihak, mulai dari orang tua hingga tempat kerja.

Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Basuki mengatakan bahwa anak dengan down syndrome memiliki kemampuan khusus. “Mereka memiliki talenta khusus, dan mampu berprestasi, bagi dirinya atau masyarakat,” ucap Basuki, dalam Peringatan hari Down Syndrome Sedunia, Indonesia Inklusi, Down Syndrom Berkarya dan menyambut Hari Ulang Tahun Harian Jogja ke-14, di Pendopo Royal Ambarrukmo, Sabtu (26/3/2022).

Advertisement

Menurut Basuki, hal ini perlu didukung semua pihak. Mulai dari keluarga, harus dapat menerima dengan baik. Dari Disdikpora sendiri juga mendukung, melakukan pendampingan pada anak down syndrome, termasuk menaruh perhatian di tengah pandemi Covid-19 agar mereka tetap bisa memperoleh pendidikan yang baik.

Kedepan akan terus didorong, agar ada kegiatan berbasis usaha masyarakat untuk anak down syndrome. “Harapan setelah mereka lulus sekolah, ada kegiatan. Mereka bisa berkarya. Kami persiapkan itu, dan kami bekerja sama juga dengan Royal Ambarrukmo Yogyakarta, telah ada sambutan yang baik,” ujar Basuki.

Kepala UPT Layanan Disabilitas Pendidikan Yogyakarta, Aris Widodo mengatakan pihaknya terus mengedukasi kepada publik, kaitannya dengan down syndrome ini. Pihaknya berusaha melatih agar setiap tenaga pendidik mampu mendidik anak berkebutuhan khusus. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Baca juga: Harian Jogja Gelar Kegiatan "Indonesia Inklusi, Down Syndrom Berkarya"

“Ada kegiatan asesmen, profil siswa sehingga tahu kelebihannya. Itu salah satu strategi kami, melakukan pelatihan pada anak down syndrome. Kami juga memberi pelatihan parenting pada orang tua siswa, bagaimana pola asuh yang baik,” ucap Aris.

Adanya berbagai upaya tersebut, diharapkan anak dengan down syndrome mampu berkembang. Membuka ruang mereka belajar, tidak melulu harus di Sekolah Luar Biasa (SLB), namun mereka memiliki kesempatan belajar di sekolah umum. “Mereka berharga, mampu, hebat, dan bisa mampu berdaya,” ucapnya.

Marketing & Communication Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Maria Perwitasari mengatakan Royal Ambarrukmo Yogyakarta selalu membuka peluang berkarier untuk siapa saja. “Tidak spesifik teman-teman down syndrome, tapi kami ada yang bergabung menjadi bagian dari keluarga kami, teman-teman penyandang disabilitas,” ucap Sari.

Setidaknya saat ini ada tiga penyandang disabilitas yang bekerja di Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga masih membuka kesempatan untuk yang lainnya juga. “General Manager kami, Pak Herman telah memulai, mendorong untuk menyetarakan diri pada orang berkebutuhan khusus. Semua bisa membaur,” ucapnya.

Dikatakannya tiga orang yang telah bekerja di Royal Ambarrukmo Yogyakarta juga telah menunjukan kerja yang baik. Tidak hanya membuka peluang pada setiap orang dapat untuk bekerja di hotel. Namun, secara fasilitas yang dimiliki Royal Ambarrukmo Yogyakarta, telah ramah untuk penyandang disabilitas.

“Kami senang dan bangga pada mereka, kerja sama saling tolong menolong bersama rekan disabilitas, down syndrome. Semua setara tidak ada perbedaan. Kami membuka diri. Semangat teman-teman ini sangat baik,” ujar Sari.

Orang tua perwakilan dari Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) DIY, Luthfi Fatmawati mengungkapkan awalnya sama dengan orang tua lainnya saat mengetahui anaknya down syndrome. "Sama awalnya tentu syok. Saya manusia biasa, namun saya juga berpikir Allah memberi amanah ini," ucap Luthfi.

Luthfi berusaha melakukan yang terbaik untuk anaknya. Ia menjadi guru bagi anaknya di rumah. Setiap pergi keluar rumah, ia berusaha selalu mendampingi dengan baik dan selalu mengajak mengobrol.

"Di balik kekurangan pasti ada kelebihan yang dimiliki. Saya berusaha mendidik dengan hati. Pasti ada kelebihan yang bisa digali. Harapannya semua tetap optimis, semangat. Kita bisa," ujarnya.

Anak Down Syndrome, Fithrunnada Salma Shabrina yang saat ini duduk di bangku kuliah, di UIN Sunan Kalijaga turut memberi semangat pada anak-anak dengan down syndrome. "Teman-teman semua tetap semangat," ucap Salma.

Selain, sharing session Kuliah Inklusi bagi Penyandang Down Syndrome, dalam kegiatan ini juga kegiatan mewarnai buku cerita. Kemudian, menampilkan Tari Senam Silat, Dansa untuk Dunia, Tari Sebuah Rasa, dan Fashion Show. Juga ada, kegiatan mewarnai buku cerita, pemeriksaan telinga gratis. Penyelenggaraan kegiatan ini juga didukung Royal Ambarrukmo Yogyakarta (RAY), Alfamart, dan Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis (BLKSF).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement